angkaberita – Lewat upacara Hari Bhayangkara, Selasa (1/7/2025), Kapolri agaknya mengirim kode calon Wakapolri pilihan dia menggantikan Komjen Ahmad Dhofiri. Simpulnya di Irjen Dadang Hartanto, komandan upacara HUT ke-79 Polri di Silang Monas, Jakarta. Kenapa?
Sebab, seperti detikcom tulis, Presiden Prabowo menyanjung sang komandan upacara, dan berkelakar memerintahkan Dadang menghadap dia sehabis upacara. “Terima kasih Komandan Upacara, sampaikan ke seluruh peserta upacara penghargaan saya, upacara dilaksanakan dengan semangat, tertib, disiplin,” ujar Prabowo.
“Siap terima kasih, Bapak Presiden, kembali ke tempat,” jawab Dadang. “Sesudah upacara, menghadap saya,” ucap Prabowo disambut tepuk tangan peserta upacara. Dadang, lulusan Akpol 1994, kini menjabat Ketua STIK Lemdiklat Mabes Polri.
Dia bergelar professor sekaligus guru besar Ilmu Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Di sana, Dadang guru besar ke-8, sedangkan di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisysiah (PTMA) guru besar ke-241.
Dadang juga aktif di pagar nusa, berafilisasi dengan NU. Praktis, dia terbuhul dengan dua ormas terbesar di Tanah Air. STIK merupakan bagian Lemdiklat Mabes Polri. Komjen Chryshnanda Dwilaksana menjabat Kepala Lemdiklat. Seperti Dadang, Dwi juga bergelar profesor. Selain keduanya, petinggi Mabes Polri serupa ialah Komjen Dedi Prasetyo.
Bursa Wakapolri
Nah, kini Profesor Dedi menjabat Irwasum Mabes Polri. Nama dia mencuat di bursa Wakapolri menggantikan Komjen Ahmad Dhofiri setelah masuk usia pensiun tahun ini. Dhofiri, Akpol 1989, sekaligus peraih Adi Makayasa alias lulusan terbaik di angkatannya. Dedi, Akpol 1990, disebut-sebut bersaing dengan Komjen Fadhil Imran.
Nama terakhir Akpol 1991, rekan seangkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Jika menafsir skala peringatan Hari Bhayangkara di tahun 2025, Dedi berpeluang melenggang ke Wakapolri. Bukan saja, sesuai pakem tak tertulis, kursi Wakapolri jatah perwira tinggi paling senior.
Tapi, juga kiprah Dedi dipercaya Kapolri menangani inovasi Mabes Polri terkait kebijakan Presiden Prabowo, seperti makan bergizi gratis (MBG) dan ketahanan pangan. Bukti lainnya, beda dengan Hari Bhayangkara sebelumnya, peringatan kali ini terbilang skala besar.
Dengan melibatkan sebanyak 9.751 personel kepolisian lintas satuan, berparade di hadapan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran. Kemudian juga bergabung pasukan berkuda dari Direktorat Satwa, Baharkam Mabes Polri, serta rantis dari Korps Brimob dan Direktorat Sabhara, Baharkam.
Paling menyita perhatian, tentu saja, aksi 25 ROPI, alias Robot Polisi Indonesia, termasuk 10 unit robot humanoid, dan dua unit robot tank, sepuluh unit robot berbentuk anjing, dan satu unit robot drone pertanian.
(*)