Rencana Kelistrikan Nasional (Lewat PLN Batam), Interkoneksi Batam-Sumatera Tahun 2028

angkaberita – Kementerian ESDM barusan merilis Rencana Umum Kelistrikan Nasional (RUKN). Targetnya Net Zero Emission di tahun 2060, termasuk skenario interkoneksi kelistrikan Kepri ke Sumatera lewat Batam. Berdasarkan Kepmen, rencana eksekusi interkoneksi mulai tahun 2028.

"Menetapkan RKUN dalam rangkai mencapai Net Zero Emission tahun 2060 berdasarkan kebijakan energy nasional telah disetujui DPR,” tulis aturan itu, seperti CNBC Indonesia tulis, kemarin. Kepmen tadi mengatur sejumlah kebijakan energi nasional berkaitan sistem kelistrikan di Tanah Air.

Kemudian kebijakan ketenagalistrikan, penyediaan tenaga listrik, proyeksi kebutuhan dan penyediaan tenaga listrik nasional, hingga rencana pengembangan sistem penyediaan tenaga listrik nasional. Kementerian menetapkan PLN (Persero) sebagai eksekutor, dengan skema fleksibel lewat pembangkit listrik.

Interkoneksi Batam-Sumatera

Khusus proyeksi kebutuhan listrik tahun 2025-2060 sebesar 539 TWh, setara 1.893 kWh per kapita, tersebar rumah tangga 28 persen, bisnis 13 persen, publik 45 persen, industri 43 persen, dan kendaraan bermotor 11 persen. Dalam RKUN juga diatur soal bauran energi baru terbarukan (EBT), termasuk koneksi kelistrikan (grid) antarpulau.

Baca juga :  LKPj Pemkab Natuna Tahun 2024, Bupati Cen Ajak Bahu Membahu Hadapi Tantangan Ekonomi

Skema prioritasnya, (1) Supergrid dalam pulau seperti Sumatera (Sumbagut-Sumbagsel) (2) Sulawesi (Sulbagut-Sulbagsel) (3) Kalimantan (looping Kalimantan), dan (4) Papua (Jayapura-Sorong). Kemudian (1) Supergrid antarpulau Sumatera-Batam mulai tahun 2028 (2) Jawa-Bali (Jawa-Bali Connection) tahun 2029 (3) Sumatera-Jawa tahun 2031 (4) Bali-Lombok-Sumbawa tahun 2035.

Kemudian (5) Jawa-Kalimantan tahun 2040 (6) Sumbawa-Flores dan Kalimantan-Sulawesi tahun 2041, serta (7) Sumba-Sumbawa-Sulawesi tahun 2045. Proyeksi kebutuhan investasinya, pembangkit dan transmisi antarprovinsi tahun 2025-2060 sebesar 1,092 triliun dolar AS, atau sekitar 30,333 miliar dolar AS per tahun.

Bersumber Listrik Pulau

Sebelumnya, PLN (Persero), termasuk lewat PLN Batam, disebut-sebut berencana mengembangkan jaringan listrik antar pulau, alias interkoneksi berbasis EBT di kepulauan. Target terdekat interkoneksi listrik Sumatera ke Bangka Belitung (Babel). Skenarionya dengan memaksimalkan potensi EBT di lokasi terpencil, atau pulau, guna menyuplai pulau lainnya.

Baca juga :  PLN Batam Bareng Kejati Kepri Serahkan Kurban Sapi Ke Warga Pinang

Skenario demi menjawab, istilah Dirut PLN Darmawan Prasodjo, ketimpangan sumber tenaga listrik dengan beban dasar. Sebab, masing-masing pulau di Tanah Air masih mengandalkan kelistrikan terpisah, belum terinterkoneksi. Sehingga EBT di lokasi terpencil belum dapat disalurkan ke daerah tinggi permintaan setrum seperti di Jawa.

"Saat ini, di Sumatera dan Jawa transmisinya tidak tersambung. Kalimantan ke Jawa tidak terhubung. Jadi perlu membangun jalur transmisi ramah lingkungan," ungkap Darmo, sapaan akrabnya, Rabu (9/6/2023). PLN Batam sejak beberapa tahun terakhir berkonsentrasi ke EBT, termasuk berkongsi Pemprov Kepri, menggarap pulau menjadi ladang PLTS demi kelistrikan sekitar.

(*)

Bagikan