Pengganti Gubernur Anies, Habis Suhajar Mendadak Muncul Tiga Nama!
2 min read
Pengganti Gubernur Anies, Habis Suhajar Mendadak Muncul Tiga Nama!
angkaberita.id - Setelah Mendagri menyebut kriteria penjabat Gubernur DKI Jakarta, pengganti Anies di bulan Oktober 2022, pejabat pimpinan tinggi madya setara pejabat eselon I di Kementerian. Di DPRD Jakarta langsung beredar tiga nama calon pengisi kursi panas kepala daerah di tahun 2022.
Mereka, seperti diungkapkan Wakil Ketua DPRD Jakarta, kecuali Juri Ardiantoro, tak jauh dari nama-nama selama ini beredar. Yakni, Heru Budi Hartono Kepala Sekretariat Presiden dan Sekdaprov DKI Marullah Matali. Sedangkan Juri Ardiantoro Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP). Nama terakhir Ketua KPU RI 2016-2017.
"Kalau melihat dari tiga nama yang diusulkan, semuanya bagus," kata Zita Anjani, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, seperti dilansir merdeka.com, Jumat (13/5/2022) mengutip laporan Kantor Berita Antara. Zita merupakan putri sulung Zulkifli Hasan, Ketum PAN. Zita menilai ketiganya memiliki reputasi baik, termasuk jejak kepemimpinan.
Heru katanya, pernah menjabat Kepala BPKAD Pemprov 2015-2017. Marullah Matali, Sekdaprov DKI Jakarta sekarang, dan Juri merupakan kader NU. Meski demikian, seperti ditegaskan Mendagri Tito keputusan akhir di tangan Presiden Jokowi melalui TPA. Kemendagri hanya mengusulkan tiga calon penjabat.
Gubernur Anies habis jabatan 16 Oktober 2022, dan Kemendagri bulan September mengusulkan ketiga nama ke Presiden Jokowi melalui TPA. Nama Suhajar mencuat jika tarik ulur pengisian penjabat Gubernur DKI tersandera kepentingan politik. Seperti terjadinya penolakan petinggi TNI-Polri aktif mejadi penjabat kepala daerah.
Kemudian penolakan skenario perpanjangan kepala daerah bersangkutan, dan opsi jalan tengah Sekdaprov menjadi penjabat, meskipun terdapat penolakan sekaligus dukungan. Di akhir, opsi pejabat ASN eselon I terbukti menjadi opsi Kemendagri. Setidaknya di penjabat lima gubernur baru saja dilantik. Kecuali Banten, empat lainnya pejabat eselon I di Kementerian, dengan penjabat Gubernur Papua Barat berstatus Irjen polisi purnawirawan.
(*)
