Sat. Apr 20th, 2024

angkaberita.id

Situs Berita Generasi Bahagia

Krisis COVID-19 Singapura Melebar Kemana-mana, Ratusan Nakes Mundur!

2 min read

krisis covid-19 di singapura dikabarkan menjadi-jadi. terakhir, ratusan nakes mengundurikan diri setelah kelelahan bekerja dan tak bisa mengajukan cuti berbulan-bulan/foto ilustrasi via medan.tribunnews.com

Krisis COVID-19 Singapura Melebar Kemana-mana, Ratusan Nakes Mundur!

angkaberita.id - Pandemi COVID-19 benar-benar membungkam kedigdayaan ekonomi Singapura. Setelah krisis asisten rumah tangga, sistem kesehtaan Negeri Singa terancam kolaps setelah ratusan tenaga kesehatan (Nakes), termasuk perawat mengundurkan diri akibat melonjaknya pasien COVID-19.

Hingga pertengahan tahun 2021 saja, telah 1.500 Nakes keluar dari pekerjaan, termasuk Nakes berkewarganegaraan asing karena membanjirkan pasien COVID-19 di ruang ICU seluruh rumah sakit. Sedangkan sebelum pandemi tercatat selama setahun sebanyak 2.000 Nakes mundur.

Laporan itu terungkap saat Janil Puthucheary, Menteri Negara Urusan Kesehatan memaparkan krisis di depan parlemen. Seperti dilansir detikcom mengutip CNA, hampir 500 dokter dan perawat berpaspor non Singapura mengundurkan diri hingga paruh pertama tahun 2021. Jika dibandingkan tahun 2020, terjadi lonjakan seratus persen. Tahun 2020 sebanyak 500 Nakes resign, dan tahun 2019 sebanyak 600 Nakes.

Pengunduran diri, menurut Janil, sebagian besar karena alasan pribadi, urusan imigrasi, atau kembali ke negara asal. Namun, lanjut Janil mengutip pengakuan seorang pejabat medis senior, kondisi mereka kelelahan akibat beban kerja tinggi (burn out).

Istilah mereka, ibarat lari maraton, kerja mereka selama pandemi COVID-19 tak selesai-selesai. "Tidak mengherankan jika tingkat pengunduran diri meningkat tahun ini," ucap Janil. Apalagi, sebagian besar Nakes tadi juga tak bisa mengambil cuti sejak tahun 2020. Dan, lebih dari 90 persen tak dapat mengambil hak cuti tahun ini.

"Proporsi ini lebih tinggi dibandingkan dua tahun terakhir. Petugas kesehatan kami telah melampaui panggilang tugas merawat pasien," kata Janil. Rumah sakit, sebut Janil, telah berusaha agar Nakes tak banyak bekerja lembur. Namun tak berhasil akibat lonjakan kasus. Selama September 2021, rerata perawat bekerja 160-175 jam per bulan.

(*)

Bagikan