Sat. Apr 20th, 2024

angkaberita.id

Situs Berita Generasi Bahagia

BMKG Ungkap Bau Tak Sedap Jadi Penanda, Misteri Suara Dentuman (Di Batam) Terungkap?

3 min read

akibat inversi suhu, suara petir berubah menjadi suara dentuman. satu pemicunya ialah aktivitas industri, dan ditandai dengan tercium bau tak sedap pada kondisi cuaca tertentu/foto via stei.itb.ac.id

BMKG Ungkap Bau Tak Sedap Jadi Penanda, Misteri Suara Dentuman (Di Batam) Terungkap?

angkaberita.id – BMKG menyebut inversi suhu biang di balik suara dentuman misterius di Tanah Air belakangan, termasuk di Batam beberapa waktu lalu. Aktivitas industri menjadi satu dari sekian pemicu di balim fenomena meteorologi itu.

“Suara dentuman yang beberapa kali terjadi di berbagai daerah, yang selama ini menjadi misteri, biang penyebabnya adalah keberadaan lapisan inversi di atmosfer kita,” ujar Daryono, Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, seperti dilansir CNN Indonesia, Sabtu (6/2/2021).

Dia menjelaskan, inversi merupakan lapisan udara dingin yang tertindih lapisan udara lebih hangat di atmosfer. Udara hangat akan naik ke atas lapisan udara yang lebih dingin, kemudian menyebar dan meluas di atmosfer.

Lapisan udara hangat biasanya terbentuk karena aktivitas industri, kebakaran, aktivitas lalu lintas, pelepasan panas dari penyinaran matahari, juga radiasi permukaan bumi. Daryon menyebut, fenomena itu tak lazim.

“Karena dalam kondisi normal, suhu udara semakin tinggi, mestinya makin dingin, sehingga fenomena terbentuknya lapisan inversi hanya dapat terjadi pada waktu tertentu selama syarat terbentuknya terpenuhi,” kata Daryono. Selain itu, lapisan inversi juga dapat terbentuk jika ada anomali tekanan di atmosfer atau ada udara panas bergerak dari tempat lain.

Lapisan udara hangat membentuk semacam tudung (inversion cap), lalu menutupi kawasan. Tudung akan menjebak gas dan panas yang naik dari bumi. Lapisan inversi sebenarnya bisa ditemui dalam pengalaman sehari-hari.

Daryono memberikan contoh, saat berada di dekat kawasan industri, akan tercium bau tidak sedap dan berlangsung lama pada kondisi cuaca tertentu. Semua terjadi karena lapisan inversi menahan gas atau polutan sehingga tidak bisa naik ke atmosfer.

Suara Petir Jadi Mirip Dentuman

Tak hanya gas dan polutan, lapisan inversi juga mampu menjebak gelombang suara. Gelombang suara yang berasal dari satu tempat akan terdengar di tempat lain. Lapisan ini berperan sebagai pemantul kurang sempurna bagi gelombang akustik, gelombang radio, juga gelombang cahaya.

Di sisi lain, lapisan inversi juga dapat membuat suara jadi lebih keras. Ibaratnya, suara klakson mobil akan terdengar lebih keras di dalam garasi daripada di jalan raya. Suara petir pun terkena dampak keberadaan lapisan inversi.

Suara petir akan menjalar semaunya ke segala arah karena terjebak di dalam bumi. Suara petir pun bisa lebih keras dan terdengar hingga jauh di kawasan lapisan.

“Inilah konsep dasar mengapa lapisan inversi dapat membuat suara petir terdengar hingga jauh, karena proses multi refleksi. Suara petir jika sudah jauh dan dalam kondisi atmosfer tertentu dapat berubah ‘anatominya’ sehingga tidak lagi seperti suara petir asli di sumbernya, tetapi dapat mirip dentuman,” jelas Daryono.

Daryono menjelaskan, topografi akan berpengaruh pada perkembangan dan ketahanan lapisan inversi. Udara dingin dapat terakumulasi di cekungan lembah atau dataran rendah pantai dalam kondisi tertentu. Wilayah dengan morfologi seperti ini bakal lebih rentan terhadap inversi saat musim hujan.

Menurut dia, salah satu wilayah yang rentan pembentukan lapisan inversi adalah daerah Malang. Malang memiliki topografi cekungan yang dikelilingi pegunungan. Dampaknya, wilayah ini akan rentan dilingkupi inversi suhu pada kondisi cuaca dingin. Ia mengibaratkan ada “lorong raksasa.”

“Cukup dengan kejadian petir yang terjadi di dekatnya atau dari tempat lain, maka dentuman akan menjalar di sepanjang lembah dan terpantul berulang-ulang mirip terbentuknya gema, seperti dilaporkan sebagian warga Malang beberapa hari lalu,” katanya.

Tak jarang, lapisan inversi menimbulkan bencana. Kabut asap parah di Donora, Pennsylvania, AS, dan di London, Inggris, pada 1952, misalnya, terjadi akibat peningkatan lapisan inversi. Di London, kabut asap sampai menelan korban jiwa hingga 12 ribu orang.

Tak hanya menahan gas dan polutan, lapisan inversi mampu memantulkan gelombang mekanik dan akustik ekstrem dalam bentuk gelombang kejut. Akibatnya, terdapat suara disertai efek getaran di wilayah yang lebih jauh.

“Fenomena tersebut dapat berdampak merusak manakala Uni Soviet melakukan uji coba ledakan nuklir di Semipalatinsk pada 22 November 1955,” lanjut Daryono.

Seperti diberitakan, selain Lampung suara dentuman misterius juga terdengar di sejumlah daerah di Jawa. Bahkan, Batam di Kepri, beberapa waktu lalu juga mengalami kejadian serupa.

(*)

Bagikan