COVID-19: Uang Receh Mendadak Langka Di Negara Kaya, Kenapa?
angkaberita.id – Selama pandemi COVID-19, uang receh mendadak langka di Amerika Serikat, negara kaya paling terdampak infeksi virus corona di dunia. US Mint, semacam Peruri di tanah air, terpaksa menambah produksi uang logam demi menambal kelangkaan itu, seperti ditulis harian New York Times.
Bahkan, pada 15 Juni silam, The Federal Reserve alias bank sentralnya Amerika Serikat, terpaksa menerapkan kuota lokasi distribusi uang logam demi menjaga tersedianya pasokan ke masyarakat. Akibatnya, sejumlah bank dan lembaga keuangan lainnya jatah uangnya berkurang.
Kondisi itu membuat mereka kelimpungan karena biasanya banyak usaha mengandalkan mereka saat perlu tunai, seperti buat membayar atau menyediakan uang kembalian. Gubernur The Fed, Jerome Powell mengatakan, penutupan sejumlah tempat pencetakkan uang selama padenmi mengakibatkan kekacauan itu.
Berdasarkan data US Mint, produksi uang logam telah menurun sepanjang dua pekan terakhir akibat pembatasan aktivitas sosial, termasuk bagi pekerja perusahaan negara pencetak uang, terutama di paruh pertama tahun 2020.
Kini, hingga akhir tahun, US Mint memastikan akan menambah produksi uang logam pada Juni sebanyak 1,2 miliar, dan meningkat 1,35 miliar unit per bulannya hingga akhir tahun. Sehingga diproyeksikan keseluruhan terdapat 14,2 miliar uang produksi tambahan tahun 2020.
Seperti ditulis Statista, banyak warga membantu bank dengan menabungkan uang logam mereka. Mereka juga dapat membantu kalangan dunia usaha, terutama terganggu bisnisnya karena kelangkaan uang logam, dengan bertransaksi secara elektronik. (*)