Sat. Jul 27th, 2024

angkaberita.id

Situs Berita Generasi Bahagia

Kepri Di Orbit Nasional, Indeks Pembangunan Manusia Saingi DKI Jakarta, Tertinggi di Sumatera

2 min read

indeks pembangunan manusia kepri tertinggi di sumatera. ipm menggambarkan kualitas sdm berdasarkan kesehatan, pendidikan dan pendapatan/foto ilustrasi via tipsserbaserbi.blogspot.com

Kepri Di Orbit Nasional, Indeks Pembangunan Manusia Saingi DKI Jakarta, Tertinggi di Sumatera

angkaberita.id – Upaya Pemprov Kepri bersama pemerintah kabupaten dan kota di Bumi Segantang Lada membenahi kualitas sumber daya manusia, kendati belum paripurna, beranjak positif. Setidaknya jika merujuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Berdasarkan data BPS per 17 Februari 2020, IPM Kepri sebesar 75,48, jauh di atas rata-rata nasional sebesar 71,92. Secara nasional, Kepri berada di posisi empat besar.

Hanya kalah dari DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Kalimantan Timur, masing-masing, sebesar 80,76; 79,99 dan 76,61. Kalimantan Timur kaya sumber daya alam sehingga tinggi pendapatan per kapitanya. Konon, malah termasuk provinsi terkaya di tanah air.

Yogyakarta merupakan gudangnya kaum cendikiawan dengan banyaknya perguruan tinggi dan iklim pendidikan kompetitif. Nah, DKI Jakarta kombinasi keduanya. Dengan kata lain, IPM Kepri terhitung tinggi. Hanya DKI Jakarta saja terhitung sangat tinggi. Secara nasional, IPM rata-rata tinggi.

Karena sebagian besar IPM provinsi di tanah air di kisaran 70-80. Di level Sumatera, IPM Kepri tertinggi dan hanya Riau dan Sumatera Barat pesaing terdekatnya. Keduanya dikenal, masing-masing, Riau kaya sumber daya alam sehingga tinggi pendapatan per kapita. Sumatera Barat kuat di pendidikan.

Provinsi Papua dan Papua Barat, seperti ditulis Katadata, tercatat masih memiliki pekerjaan rumah terberat, dengan IPM 64,7 dan 60,84, dengan status sedang.

Secara sederhana, IPM merupakan ukuran kualitas SDM berdasarkan tingkat kesehatan, pendidikan dan pendapatan. Di level internasional, Human Development Index (HDI) dari UNDP atau Badan PBB urusan Pembangunan Manusia menjadi rujukannya. (*)

Bagikan