Hingga Dua Tahun Ke Depan Bank PHK Pegawai, Inikah Senjakala Perbankan?

Hingga Dua Tahun Ke Depan Bank PHK Pegawai, Inikah Senjakala Perbankan?

angkaberita.id – Lembaga konsultan McKinsey mengungkapkan separuh bank-bank di dunia dalam posisi lemah seiring perkasanya industri teknologi.

Bank, tulis McKinsey merujuk hasil survei terbarunya, harus berubah termasuk kalau perlu merger demi menahan perlambatan ekonomi dunia.

Dalam ulasan tahunannya seperti dikutip CNBC Indonesia, McKinsey menegaskan sebagian besar bank global tidak layak secara ekonomi akibat pengembalian ekuitas mereka tak sejalan dengan biaya telah dikeluarkan.

Agar tetap bertahanan, McKinsey mendesak bank menyesuaikan diri. Dari mengembangkan teknologi, meningkatkan operasional hingga, kalau perlu, merger.

Mitra senior McKinsey dalam analisanya mengatakan, bank harus mengambil langkah berani lantaran kondisi kini sangat tidak baik untuk industri perbankan. “Pada siklus akhir, tidak ada yang mampu berpuas diri,” ujarnya sebagaimana ditulis Bloomberg.

Startup fintech hingga perusahaan raksasa seperti Apple Inc. dan Alphabet Inc bakal menjadi pesaing tak terduga seiring terobosan mereka mengubah perilaku konsumen, termasuk nasabah bank.

Pada akhirnya, katanya bank-bank harus segera memutuskan apakah akan bersaing, bermitra atau justru mengakuisii sejumlah pendatang baru ini. Efisiensi bisnis disebutnya, seperti biasa bisa mmebuat bank tertinggal jauh.

Bank harus meningkatkan anggaran teknologi dari biasanya di kiasaran 35 persen. Analisis McKinsey bukannya tanpa bukti. Belasan bank papan atas dunia enam bulan terakhir telah memangkas jumlah pegawainya.

PHK sektor perbankan global agaknya bakal terus berlanjut, bahkan diperkirakan berlangsung hingga dua tahun ke depan. Total telah 15 bank dunia merumahkan pegawainya.

Data CNBC Indonesia mencatat, Deutsche Bank paling banyak merumahkan pegawainya, sebanyak 18.000 orang di sekujur dunia. HSBC terbanyak kedua, yakni 10.000 pegawainya di seluruh dunia, dan sejumlah bank papan atas lainnya di sekujur dunia. (*)