Fri. Apr 19th, 2024

angkaberita.id

Situs Berita Generasi Bahagia

DPRD Kepri 2019-2024: Dewi-Deby Dan Statistik Di Balik Penghuni Dewan di Dompak

5 min read

dua anggota dprd kepri perempuan asal daerah pemilihan bintan, yakni dewi kumalasari dan deby maryanti merupakan peraih suara terbanyak dari 45 anggota dprd kepri periode 2019-2024/foto via manadopostonline.com

DPRD Kepri 2019-2024: Dewi-Deby Dan Statistik Di Balik Penghuni Dewan di Dompak

angkaberita.id – Kendati banyak kalangan menganggapnya lumrah, namun lolosnya Dewi Kumalasari dan Deby Maryanti ke DPRD Kepri tetap suatu kejutan bagi perpolitikkan di Bumi Segantang Lada.

Hari ini, Senin (9/9/2019) bersama 43 caleg terpilih lainnya, berdasarkan pleno penetapan kursi dan caleg terpilih KPU Kepri pada 10 Agustus 2019 silam, keduanya bakal dilantik dan diambil sumpahnya sebagai anggota DPRD Kepri di Dompak.

Tak hanya lolos mewakili daerah pemilihan Bintan-Lingga, keduanya juga menorehkan perolehan suara terbanyak saat pemilihan serentak pada 17 April silam.

Deby Maryanti, istri Bupati Bintan Apri Sujadi melenggang ke Dompak dengan mengantongi suara sebanyak 28.587 sekaligus tertinggi, tak hanya di Dapil Bintan-Lingga namun juga se-Kepri.

Begitu juga dengan Dewi Kumalasari, istri Ansar Ahmad Bupati Bintan periode sebelumnya, kembali terpilih di periode ini dengan bekal suara pemilih sebesar 27.705.

Jejaring dan koneksi politik sang suami masing-masing, termasuk lewat mesin parpol yakni Demokrat dan Golkar, disebut berandil terhadap kesuksesan keduanya.

Berbeda dengan Dewi, duduknya Deby ke Dompak merupakan pengalaman pertama menjadi anggota DPRD Kepri. Dia menjadi bagian dari 23 wajah baru penghuni DPRD Kepri.

Berdasarkan data KPU Kepri, pemilu serentak 2019 silam menorehkan sejumlah catatan. Pertama, tingkat partisipasi pemilih menembus angka 82,78 persen. Artinya keterlibatan pemilik hak suara di pemilu DPRD Kepri relatif tinggi. Sehingga legitimasi 45 anggota DPRD Kepri secara politik juga sahih.

Kedua, sebanyak 22 caleg terpilih berstatus petahana. Artinya, kendati tipis, DPRD Kepri periode 2019-2024 berisikan wajah baru dan, diharapkan menjadi semangat dan hasrat baru, termasuk harapan agar wajah lama dan wajah baru semata bekerja demi Kepri menjadi lebih baik.

Ketiga, jumlah perempuan duduk di DPRD Kepri sebanyak 5 dari 45 anggota. Kendati hanya seperlima dari keseluruhan anggota legislator di Dompak, kehadiran lima srikandi politik di sana menjadi bukti, secara politik, kaum perempuan memiliki kemampuan elektoral, kendati belum mempunyai daya tawar politik.

Keempat, berdasarkan latar belakang pendidikan, anggota DPRD Kepri lima tahun ke depan didominasi alumni perguruan tinggi, hanya 12 orang saja berlatar pendidikan menengah atas setara SLTA.

Artinya, kendati pendidikan tak menggambarkan kualitas sesungguhnya anggota DPRD bersangkutan, namun bekal pendidikan tinggi setidaknya menjadi navigasi menjawab tantangan Kepri lima tahun ke depan, tentu saja berkolaborasi dengan Pemprov Kepri.

Terutama berkenaan dengan tiga tugas pokoknya, yakni legislasi, pengawasan dan penganggaran (budgeting). Berbekal tiga senjata inilah, hitam putihnya nasib warga Kepri lima tahun ke depan sebagian berada di tangan mereka.

Selebihnya terdapat sejumlah statistik menarik di balik terpilihnya anggota DPRD Kepri periode 2019-2024 sebagai berikut:

(1) 10 Parpol Pemenang Pemilu

Seperti DPRD Kepri periode sebelumnya, jumlah parpol pemilik kursi di periode 2019-2024 tak berubah. Terdapat 10 parpol pemenang pemilu sekaligus pemilik kursi. Hanya berbeda jumlah kursinya.

Selain PDIP, peraih kursi hasil pemilu 2019 ialah Golkar, Nasdem, Demokrat, PKB, PPP, PAN, Gerindra, PKS dan Hanura. Perolehan kursinya juga belum ada parpol tembus 10 kursi.

Artinya, persaingan setiap dapilnya terbilang merata, kecuali dapil tertentu berdasarkan perolehan kursi masing-masing parpol. Berdasarkan data BPS, PDI Perjuangan tercatat meraih kursi terbanyak pada periode sebelumnya, yakni 9 kursi. Namun kali ini harus puas berbagi dengan Golkar, sama-sama 8 kursi. Periode sebelumnya Golkar sebanyak 8 kursi.

(2) Parpol Pimpinan DPRD Berubah

Jika pada perode 2014-2015, komposisi pimpinan DPRD Kepri terdiri perwakilan PDIP, Demokrat, Golkar dan Hanura, sebagai peraih kursi terbanyak. Lima tahun ke depan komposisinya berubah, selain PDIP dan Golkar pendamping keduanya ialah PKS dan Nasdem.

Hanura dan Demokrat hasil pemilu 2019, meski termasuk 10 parpol pemenang pemilu, namun jumlah kursi di DPRD Kepri kalah dibanding PKS dan Nasdem. PKS dan Nasdem masing-masing kini memiliki 6 kursi sehingga berhak mendapatkan unsur pimpinan.

(3) Kursi Perempuan Berkurang

Kendati Dewi Kumalasari dan Deby Maryanti melenggang ke DPRD Kepri dengan status sebagai peraih suara terbanyak. Namun secara umum, periode lima tahun ke depan jumlah kursi perempuan di Dompak justru berkurang, meski tipis.

Berdasarkan data KPU Kepri, periode 2019-2024 terdapat 5 anggota DPRD Kepri perempuan. Jumlah ini berkurang 3 dari sebelumnya sebanyak 8 orang berdasarkan data BPS Kepri, meskipun jumlah sebanyak 8 orang sebagian berasal dari pergantian antar waktu. Sebab hasil pemilu 2014, masih merujuk data BPS, kaum perempuan hanya mendapatkan 6 kursi saja.

(4) Alumni SMA Menguat Lagi

Data KPU Kepri, periode 2019-2024 terdapat 12 anggota DPRD Kepri berpendidikan SLTA. Selebihnya alumni perguruan tinggi. Namun jika disandingkan dengan data periode sebelumnya, jumlah itu peningkatan.

Mengutip data BPS Kepri, DPRD Kepri periode 2014-2019 hanya terdapat 4 anggota berlatar belakang pendidikan SLTA. Mereka berasal dari daerah pemilihan Karimun dan Natuna-Anambas masing-masing 2 orang.

(5) Kursi Golkar Merata, PDIP-PKS Kuat di Batam

Golkar dan PDIP merupakan dua parpol paling konsiten perolehan kursinya jika ukurannya perolehan kursi periode lima tahun sebelumnya. Berdasarkan data BPS Kepri, Golkar dan PDIP periode sebelumnya menorehkan kursi 8 dan 9.

Nah, periode lima tahun ke depan keduanya berdasarkan data KPU Kepri, masing-masing, memiliki jumlah kursi sama, yakni 8. Bedanya, Golkar berdasarkan hasil pemilu serentak 2019, semua dapil di Kepri menyumbangkan kursinya.

Dari 7 dapil, Golkar mendapatkan kursi, bahkan di Bintan-Lingga mendapatkan 2 kursi. Sedangkan PDIP justru tak mendapatkan kursi di sini. Namun tertutupi perolehan suara di dapil Batam. PDIP di Batam memperoleh total 5 kursi.

Begitu juga dengan PKS. Hanya 5 daerah pemilihan yang menyumbang kursi. Dari 6 kursi, 4 di antaranya disumbang Dapil Batam sebanyak 4. Dua lainnya, yakni Karimun dan Bintan-Lingga, masing-masing satu kursi. Dua dapil lainnya, tidak memperoleh kursi, yakni Tanjungpinang dan Natuna-Anambas.

(6) Bintan-Lingga Selamatkan Demokrat, Nasdem Tak Dapat Kursi Karimun

Dibanding periode lima tahun sebelumnya, kursi Demokrat lima tahun ke depan berkurang 3. Dari sebelumnya 7 menjadi hanya 4, alhasil Demokrat terlempar dari unsur pimpinan di periode 2019-2024. Karena kalah kursi dengan Nasdem dan PKS.

Wajah Demokrat terselamatkan dapil Bintan-Lingga, sebanyak 2 kursi. Selebihnya disumbang Tanjungpinang dan Batam, masing-masing satu kursi. Sebaliknya Nasdem, kendati naik daun berdasarkan hasil pemilu 2019 dengan jumlah kursi sebanyak 6 alias mengirimkan wakilnya di seluruh dapil, kecuali Karimun.

(7) Nomor Urut 1-2 Dominan Kecuali 4 Nama

Tak hanya jumlah, politik juga identik dengan angka. Nomor urut satu tentu lebih diuntungkan ketika banyak pemilih mencoblos lambang parpol dibanding caleg. Namun ada juga, meskipun tidak di nomor urut satu, caleg tetap jadi lantaran memperoleh suara terbanyak, termasuk di Kepri.

Kendati jumlahnya sedikit, terdapat sejumlah caleg terpilih di DPRD Kepri justru memiliki nomor bukan satu. Sebagian bernomor 3, 4 bahkan nomor 10. Namun berdasarkan data KPU Kepri, sebagian besar caleg terpilih bernomor urut 1 dan 2. Dari total 45 anggota, hanya 4 caleg terpilih saja bernomor di luar 1 dan 2.

Mereka tersebar di 4 parpol, yakni Demokrat, PAN, PKB dan PKS. Selebihnya caleg terpilih bernomor urut 1 dan 2. Empat nama dimaksud ialah Harlianto Demokrat, Yudi Kurnain PAN, Suigwan PKB dan Muhammad Syahid Ridho PKS sekaligus caleg terpilih termuda di DPRD Kepri.

(*)

Bagikan