Bank Terapung Bakal Hadir di Kepri, BRI Incar Anambas. Ini Keistimewaannya
angkaberita.id – Bank BRI terus berinovasi dan menancapkan kuku layanan perbankannya ke sekujur negeri. Kepri bakal menjadi lokasi terpilih untuk layanan bank terapung itu.
Lewat Teras Kapal BRI Bahtera Seva, bank pelat merah ini segera melayani warga Kabupaten Anambas, Kepri, terutama mereka yang ingin mengirim uang ke sanak saudara di luar kepulauan dan sebagainya.
Selain tak berisiko, layanan perbankan terapung ini juga menekan ongkos dibanding pergi ke ibukota kabupaten. Inovasi ini juga menjawab kenyataan masih banyaknya warga akibat keterbatasan akses perbankan, memilih menyimpan uang tunai di rumah.
Kepri selanjuynya bakal menjadi tujuan berikutnya kapal andalan Bank BRI ini. Persisnya di Kepulauan Anambas. Kabupaten tapal batas di ujung utara negeri ini bakal menjadi kabupaten kepulauan keempat tujuan persinggahan kapal layanan perbankan BRI khusus kawasan pesisir dan pulau-pulau terkecil.
Dijadwalkan, layanan terapung ini segera hadir di Anambas pada Desember 2019. Sebelumnya, layanan ini telah beroperasi di Kepulauan Seribu, Jakarta. Berlanjut ke Halmahera, Maluku Utara dan terkini, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.
“Layanan ini untuk mendorong keuangan inklusif, apalagi di daerah perbatasan yang rawan dikelola asing,” tegas Suprajanto, Direktur Utama Bank BRI, seperti dikutip lama Kompas.id, Jumat (26/7/2019).
Teras Kapal BRI Bahtera Seva merupakan layanan perbankan di atas kapal untuk wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Kapal itu berkeliling dari ke pulau ke pulau untuk melayani berbagai transaksi, mulai dari tarik dan setor tunai, transfer antarbank, hingga pembukaan rekening.
Layanan ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2015. Di setiap pulau itu nantinya, kapal setidaknya bersandar hari dalam sepekan dengan jam operasi layanan pukul 08.00-17.00 waktu setempat. Investasi BRI untuk satu kapal sekitar Rp 21 miliar.
Layanan transfer uang paling diminati warga di kawasan pesisir dan kepulauan. Pengakuan warga di NTT mengamini temuan itu. Di Pulau Komodo semisal, transfer ini biasanya untuk membayar hasil tani atau mengirim uang ke sanak saudara di luar NTT. Nominal transfer berkisar Rp 1 juta hingga Rp 3 juta. Warga terbebas dari risiko uang hilang. (*)