Biaya Kuliah di Kepri dan Sumsel Bersaing di Sumatera, Provinsi Banten Paling Mahal
2 min read
Biaya Kuliah di Kepri dan Sumsel Bersaing di Sumatera, Provinsi Banten Paling Mahal
angkaberita.id – Kendati tak semahal Jakarta, namun biaya pendidikan perguruan tinggi di Kepri terbilang tinggi. Rata-rata biaya pendidikan perguruan tinggi secara nasional tahun ajaran 2017/2018 sebesar Rp 15,33 juta.
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Modul Sosial Budaya Pendidikan 2018, biaya pendidikan perguruan tinggi di Kepri sebesar Rp 15,3 juta alias setara dengan biaya rata-rata perguruan tinggi secara nasional.
Kepri secara nasional berada di urutan ke-8 nasional. Paling tinggi biaya pendidikan perguruan tinggi ialah Provinsi Banten. Urutan ke-2 hingga ke-7 antara lain DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Bali, Yogyakarta dan Kalimantan Selatan.
Banten biaya pendidikan perguruan tinggi setahun sebesar Rp 22,3 juta, Jakarta sebesar Rp 20,7 juta. Biaya pendidikan terendah secara nasional ialah perguruan tinggi di Sulawesi Barat sebesar Rp 6,6 juta.
Di level Sumatera, biaya pendidikan perguruan tinggi di Kepri juga terbilang tinggi. Pesaing terdekatnya ialah perguruan tinggi di Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. Masing-masing Rp 14,8 juta dan Rp 12,7 juta.
Seperti ditulis Katadata, biaya pendidikan perguruan tinggi di tanah air angkanya dua kali lipat lebih biaya pendidikan jenjang SMA/SMK secara nasional, yakni sebesar Rp 6,5 juta pada tahun ajaran sama.
Biaya pendidikan perguruan tinggi di Banten Angkanya 45 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, bahkan tiga kali lipat biaya pendidikan di Sulawesi Barat, provinsi dengan biaya pendidikan perguruan tinggi terendah.
Tingginya biaya pendidikan di perguruan tinggi dapat menjadi perhatian khusus pemerintah lantaran demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia memerlukan biaya cukup besar.
Total biaya pendidikan itu terdiri biaya yang dibayarkan kepada sekolah seperti uang pendaftaran maupun biaya yang dibayarkan kepada peserta didik berupa uang saku dan uang transportasi. (*)
