angkaberita.id – Selain pemandangan alam nan indah, bumi Anambas ternyata juga kaya dengan kuliner. Tak hanya lezat, sajian penggoyang lidah khas kabupaten tapal batas utara di Provinsi Kepri, ini juga telah melangkang buana, menjelajahi sekujur negeri.
Menjadi kedai Mie Tarempa di Tanjungpinang, oleh-oleh kerupuk ikan khas Anambas di Batam, Nasi Dagang dan Luti Gendang bekal kuliah anak-anak Jemaja di Bumi Gurindam, hingga mie sagu dan seafood khas Anambas di sekujur Kepri.
Lewat kuliner khasnya, nama Anambas menjulang, dibanding semisal potensi minyak dan gas buminya. Pariwisata memang berkah bagi Anambas, tak berlebihan jika Pemkab Anambas menjadikannya panglima ekonomi sembari berharap berkah dana perimbangan dari konsesi migas perut buminya.
Rumah makan dan restoran merupakan satu dari sekian infrastruktur penunjang pariwisata Anambas yang diperhatikan, selain tentunya objek wisata seperti Pulau Bawah dan sebagainya.
Kendati tertatih, perkembangan bisnis kuliner di Anambas bukannya tak bertumbuh. Meski tersebar terbatas di sejumlah kecamatan, rumah makan di Anambas tetap menjadi harapan biar setenar Nasi Dagang dan Mie Tarempa.
Berdasar data, hingga 2017 terjadi penambahan setidaknya satu rumah makan di Anambas. Total terdapat 47 rumah makan dan tersebar di 5 dari 7 kecamatan yang ada.
Paling banyak di Palmatak, yakni 15 rumah makan, Siantan menyusul kemudian dengan 12 rumah makan dan Jemaja selama tiga tahun terakhir, sejak 2015 bertahan dengan 11 rumah makan. Selebihnya tersebar di Siantan Tengah dan Jemaja Timur, masing-masing 7 dan 2 rumah makan.
Kurun tiga tahun terakhir, hanya Siantan terjadi penambahan rumah makan, dari sebelumnya 11 menjadi 12 rumah makan. Tahukah Anda sekarang? (*)