Inilah 4 Penemu Teknologi Yang Menyesali Temuannya, Termasuk Facebook. Kenapa?

ilustrasi ledakan bom atom/foto via merdeka.com

angkaberita.id – Ternyata tak semua penemu teknologi menyukai hasil temuannya, bahkan ada yang menyesalinya meskipun temuannya telah mengubah dunia.

Menjadi serang penemu, tak hanya bermanfaat bagi orang banyak tapi juga namanya dikenang dunia. Namun menjadi seorang penemu berarti memikul tanggung jawab besar.

Pasalnya jika penemuannya disalahgunakan, sang penemu menjadi salah satu yang bertanggung jawab.

Berikut deretan teknologi yang kehadirannya disesali oleh sang penemunya sendiri, dilansir dari Listverse seperti ditulis laman situs merdeka.com, Rabu (27/3/2019).

1. Bom Atom

Seorang profesor Fisika bernama J. Robert Oppenheimer bisa jadi adalah orang yang bertanggung jawab terkait matinya banyak nyawa dan juga kerusakan dengan kerugian masif.

Pasalnya, ialah penemu bom atom. Tentu, dalam beberapa tahun setelah temuannya muncul, ia merasa menyesal dan seharusnya ide tersebut ia pendam sendiri.

Oppenheimer adalah salah satu anggota Proyek Manhattan yang merupakan pengembang senjata nuklir di tahun 1942. Ia sendiri mengambil peran utama di sana, hingga dijuluki “Bapak Bom Atom” pada dekade-dekade berikutnya.

Awalnya ia sangat antusias dan bersemangat untuk mengembangkan bom atom ini. Namun lama kelamaan, ia merasa menyesal dan meninggalkan Proyek Manhattan

sembari berpamitan kepada Presiden AS saat itu, Harry S. Truman, menyebut dirinya memiliki ‘tangan kotor’ karena ikut mengembangkan bom atom.

2. Pesawat Terbang

Pesawat terbang adalah salah satu penemuan terbaik sepanjang masa, karena ini adalah moda transportasi terbaik untuk perjalanan jarak jauh, bahkan melintas samudera.

Sang penemu adalah Wright bersaudara, yakni Orville dan Wilbur. Mereka berdua mendesain dan membangun Wright Flyer yang berhasil melakukan penerbangan berkelanjutan pertama sepanjang sejarah.

Hal ini membuat mereka populer, sukses, dan tercatat di buku sejarah sebagai penemu pesawat terbang. Wilbur, akhirnya meninggal dunia hanya 9 tahun pasca pesawat ditemukan.

Dirinya terserang penyakit typhoid. Namun dari perspektif ini, nampaknya Wilbur justru pihak yang beristirahat dengan tenang. Pasalnya Orville, hidup sebagai saksi sejarah perkembangan pesawat tiga dekade mendatang.

Di kala itu, pesawat digunakan membawa dan menjatuhkan bom di Perang Dunia II. Dalam wawancaranya tahun 1943 di koran St. Louis Post, peperangan adalah sesuatu hal yang bertentangan dengan ideologi penemuannya.

Ia justru ingin temuannya membawa kedamaian, bukan kerusakan dan kematian.

3. Facebook

Mungkin yang bisa dikatakan sebagai penemu Facebook adalah sang CEO yakni Mark Zuckerberg. Zuck sendiri sebenarnya tidak pernah menyesali penemuannya ini.

Meskipun banyak hal yang terjadi, mulai dari banyak sekali hoaks yang tersebar lewat platform ini, serta skandal kebocoran data Cambridge Analityca yang terjadi tahun lalu.

Namun yang menyesali justru orang-orang di sekitar Zuck yang ikut andil dalam pengembangan jejaring sosial dengan ikon like berbentuk jempol ini. Ialah Sean Parker.

Paker bekerja di Facebook semenjak Facebook hanya directory yang tersedia untuk mahasiswa Harvard. Zuck pun mengakui Parker adalah sosok vital dalam pengembangan platform Facebook menjadi sebuah jejaring sosial secara global.

Parker pun membawa banyak investor seperti Peter Thiel untuk mendanai perkembangan Facebook. Namun Parker berpendapat pada 2017 lalu bahwa Facebook mendapatkan popularitas dengan cara memanfaatkan “kerapuhan psikologis manusia.”

Hal ini didapatkan melalui tombol ‘Like’ yang seakan memvalidasi kehebatan fotografi, lelucon, opini, dan lain sebagainya yang diposting di Facebook.

Hal ini membuat Facebook jadi sesuatu yang adiktif, dan disebut Facebook memang ingin menjadikan orang kecanduan terhadap platform mereka jadi sebuah tujuan besar.

Parker sendiri mengklaim bahwa dirinya kini adalah seorang yang “skeptis terhadap sosial media” setelah melihat bagaimana media sosial berdampak ke umat manusia.

4. Iklan Pop-up

Siapa yang tak tahu iklan pop-up? Tentu semuanya mengetahuinya dan tidak pernah dengan sentimen positif. Iklan internet jenis ini sungguh menyebalkan, bahkan sang penemu sendiri, Ethan Zuckerman, membencinya.

Ethan punya ide iklan semacam ini pada tahun 1990an, saat itu ia adalah pegawai dari Tripod.com yang bertugas sebagai programmer dan desainer.

Suatu ketika, klien yang merupakan perusahaan mobil mengeluh kepada Tripod karena iklan yang mereka bayarkan berakhir muncul di sebuah situs porno.

Tidak kehabisan akal, Tripod menyusun gaasan iklan yang tidak muncul di laman asli sebuah web, namun “muncul” pada halaman terpisah. Hal ini akan membuat pengiklan tidak berasosiasi dengan laman utamanya, meski itu adalah situs porno.

Zuckerman lalu merancang kodenya, dan hal ini diterapkan. Ide ini populer digunakan bahkan sampai detik ini. Selang dua dekade berikutnya, tepatnya di 2014, Ethan akhirnya menulis di sebuah media online yakni di The Atlantic, di mana dia meminta maaf karena idenya diadopsi jadi strategi utama banyak pengiklan yang justru mengganggu pengguna online.

Ia menawarkan solusi berupa membayar layanan online untuk menghalau iklan sekaligus mendapatkan perlindungan privasi yang sering terancam ketika tak sengaja mengklik iklan berisi Malware. (*)

Bagikan