Fri. Mar 29th, 2024

angkaberita.id

Situs Berita Generasi Bahagia

Bentrok Maut di Perbatasan Venezuela Picu Amerika Rapat Dadakan: Invasi Militer?

2 min read
Pengunjuk rasa mendorong bus yang terbakar saat bentrokan berdarah massa oposisi dengan milisi pro Pemerintah Venezuela, Garda Nasional Bolivarian di Kota Ureña, perbatasan Venezuela dengan Brazil, Sabtu (23/2/2019)/Foto Rodrigo Abd/AP via theguardian.com


Pengunjuk rasa mendorong bus yang terbakar saat bentrokan berdarah massa oposisi dengan milisi pro Pemerintah Venezuela, Garda Nasional Bolivarian di Kota Ureña, perbatasan Venezuela dengan Brazil, Sabtu (23/2/2019)/Foto Rodrigo Abd/AP via theguardian.com

angkaberita.id – Sedikitnya empat orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka menyusul bentrok maut di perbatasan Venezuela dengan Brazil. Bentrokan juga terjadi di perbatasan Venezuela dengan Kolombia.

Bentrokan terjadi setelah massa oposisi menolah larangan pemerintah mengangkut bantuan pangan dan obat-obatan yang menumpuk di perbatasan.

Seperti dilaporkan theguardian.com, Minggu (24/2/2019), setelah gagal menerobos barikade pemeirintah, pemimpin oposisi Juan mengancam tidak mengendorkan tekanan ke pemerintah.

Guaidó juga segera bertolak ke Bogota, Kolombia pada Senin depan menghadiri pertemuan negara yang tergabung dalam Lima Group. Pertemuan juga bakal dihadiri Wapres Amerika Serikat, Mike Pence.

Senator Amerika Serikat asal Florida, Marco Rubio telah berbicara dengan sejumlah pemimpin regional dan menyebut aksi Presiden Venezuela, Nicolas Maduro sebagai “pintu masuk langkah lainnya”, selain dialog.

Maduro sendiri meyakini aksi bantuan kemanusian kiriman Amerika Serikat lewat perbatasan Kolombia hanyalah akal-akalan penentangnya sekaligus menjadi pintu masuk upaya intervensi militer.

Akibat bentrokan berdarah tersebut, sedikitnya 60 garda nasional menyeberangan ke kubu oposisi. Mereka kabur ke Kolombia setelah pasukan pemerintah menembakkan peluru karet dan gas air mata ke pengunjuk rasa di perbatasan.

Tiga truk berisi bantuan kemanusian terbakar setelah granat gas air mata dilemparkan k epos pemeriksaan di Jembatan Santander yang berada di perbatasan Venezuela dan Kolombia.

Sekurangnya ratusan orang terluka akibat bentrokan itu. Di perbatasan Venezuela dengan Brazil, kubu oposisi mengklaim berhasil menbembus blokade pemintah yang melarang masuk konvoi bantuan kemanusiaan.

Namun sejumlah laporan mengatakan, hanya dua truk pengangkut bantuan kemanusian yang masuk ke Venezuela. Keduanya juga terhatan di pos pemeriksaan di perbatasan.

Bentrokan selanjutnya terjadi di kota Santa Elena de Uairén, dekat perbatasan itu. Pasukan pemerintah dan milisi pro pemerintah bentrok dengan massa oposisi.

Setidaknya empat orang dilaporkan tewas dalam bentrokan itu, sebanyak 18 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit. Laporan Foro Penal, terdengar letusan senjata dalam bentroaj itu. Korban tewas dan luka-luka membanjiri rumah sakit setempat. (*)

Bagikan