Soal Bonus Demografi, Kenapa Presiden Mendadak Sentil Perguruan Tinggi?
angkaberita.id - Presiden Jokowi menyentil sejumlah kampus enggan berbenah dengan tetap mempertahankan sejumlah program studi, hingga 20-30 tahun meskipun berpotensi ketinggalan zaman. Bahkan, Presiden menilai paling lama lima tahun prodi masih relevan dengan kebutuhan zaman.
"Yang namanya program studi, program studi sekarang ini mungkin hanya relevan lima tahun lho," kata Jokowi seperti dilansir Katadata, Jumat (11/3/2022). Meski demikian, Presiden tak menampik kabar sejumlah universitas kesulitan membubarkan prodi. Begitu juga kabar susahnya membentuk Prodi baru.
Namun Presiden berpesan, kampus harus tetap berbenah dan merespon cepat setiap perubahan sekarang. Menurutnya, tak ada alasan kampus tak berbenah. Apalagi kewenangan membentuk Prodi, khusus kampus berstatus BHMN, telah diserahkan sepenuhnya ke perguruan tinggi bersangkutan. "Jangan menyalahkan kementerian lagi," kata Presiden.
Tantangan menyediakan SDM andal tak bisa ditunda-tunda, apalagi Indonesia hanya memiliki waktu dua tahun mengembangkan SDM. Bila tidak, Presiden memperkirakan Indonesia akan sulit menikmati bonus demografi. "Kita berani berubah tidak dalam dua tahun ini? Kalau enggak, nanti dalam bonus demografi 2030-2035, habis kita," tegas Presiden.
(*)