COVID-19: Infeksi Omicron Kepung Kepri, Penularan Meluas Di Singapura-Malaysia

covid-19 varian omicron terus meluas penularan di singapura/ilustrasi via cnbcindonesia.com

COVID-19: Infeksi Omicron Kepung Kepri, Penularan Meluas Di Singapura-Malaysia

angkaberita.id - Daya tular COVID-19 varian Omicron mencemaskan. Data WHO, hitungan dua bulan berjalan alias sejak November 2021, telah lebih dari 100 negara di dunia terjangkit. Bahkan, empat negara Asen terhitung tinggi kasusnya, termasuk Singapura dan Malaysia.

Praktis, infeksi Omicron mengepung Kepri, sebab kasus di Singapura dan Malaysia terus melejit. Begitu juga kondisi di Tanah Air, data Kemenkes RI, tercatat 254 kasus infeksi Omicron. Kepri pantas bersiaga, meskipun Pemprov mengklaim level imunitas warga Kepri terhitung tinggi berdasarkan hasil survei serologi.

Seperti dilansir CNBC Indonesia, Singapura melaporkan 2.692 kasus varian Omicron, per Kamis (6/1/2022) dan diperkirakan terus meluas. Menkes Ong Ye Kung, bahkan hingga meminta warga Singapura bersiap menghadapai gelombang serangan Omicron dalam lama Facebook dirinya.

"Ini berarti gelombang Omicron sudah dekat, dan kita perlu bersiap untuk itu," kata Ong, Rabu (5/1/2022). Vaksinasi dan perkuatan vaksinasi (booster) menjadi cara masuk akal menangkalnya. Singapura juga terus menemukan klaster-klaster penulaan Omicron, termasuk di pusat kebugaran.

Kondisi serupa juga terpantau di Malaysia. Menkes Khairy Jamaluddin, meskipun mengklaim varian Omocron tak separah Delta, tapi daya tularnya sanggup melumpuhkan fasilitas kesehatan di Malaysia. "Namun, Omicron lebih mudah menular dibandingkan Delta. Jika kasus lebih besar, rawat inap, dan penggunaan ICU (unit perawatan intensif) akan meningkat," cuit Khairy lewat akun Twitternya.

Malaysia, data terakhir, tambahan kasus Omicron sebagian besar dari jamaah pulang umrah dari Arab Saudi. Kini tercatat 122 kasus Omicron, dan kemarin Negeri Petronas mencatat 3.270 kasus COVID-19, dengan 18 kematian. Filipina juga tengah bersiaga menghadapi gelombang Omicron. Wakil Menkes, Leopoldo Vega, bahkan meramalkan Omicron akan merajalela sebagai varian COVID-19 dominan.

"Saya pikir dalam tiga sampai empat pekan, seperti yang diprediksi, Omicron akan mendominasi 50 persen hingga 90 persen kasus, mengalahkan varian Delta, tetapi varian Delta masih akan ada," ungkap Leopoldo. Per 5 Desember, Negeri Tagalog memberlakukan kembali "lockdown" di Ibukota Manila, meskipun baru mencatat 14 kasus Omicron.

Kondisi Thailand degan tiga negara Asean juga setali tiga uang. Otoritas setempat bahkan menemukan kasus transmisi lokal Omicron. Jumat (24/12/2022), pejabat setempat mengungkapkan infeksi lokal terjadi di Provinsi Kalasin. Jumlah pasien dalam klaster itu sebanyak 21 orang, berawal dari turis asal Belgia masuk melalui skema Test & Go bersamaan dengan pembukaan wisata di 10 provinsi Negeri Gajah Putih itu.

Hingga sekarang, kasus varian Omicron di sana mencapai 2.338 kasus, termasuk 276 kasus baru per Rabu (5/1/2022). Bahkan, ahli kesehatan setempat memprediksi angka akan bertambah seiring libur tahun baru. "Thailand memasuki gelombang baru infeksi Covid-19, setelah liburan Tahun Baru yang panjang, yang akan melihat infeksi harian melonjak ke puluhan ribu kasus dalam waktu dekat," kata Dr Manoon Leechawengwongs, spesialis paru dan pernapasan RS Vichaiyut.

Di Kepri, Kadinkes Mohammad Bisri berdasarkan hasil pengujian spesimen terkirim ke Kemenkes, belum ditemukan COVID-19 varian Omicron. Mesk demikian, Kepri klaim dia terus mengawasi dengan saksama kedatangan PMI dari Singapura dan Malaysia, termasuk mereka berstatus WNA dengan visa kunjungan. "Dari 246 sampel PMI dengan SGTF Test dan EGS, belum ditemukan varian Omicron," tegas Bisri, Rabu (5/1/2022).

(*)

Bagikan