Hadirkan Birokrasi Efektif, Pemerintah Bakal ‘Parkirkan’ 1,6 Juta PNS Di Tanah Air!

demi percepatan birokrasi efisien dan melayani, pemerintah dikabarkan bersiap ‘memparkir’ sebanyak 1,6 juta pns hingga pensiun jika merak enggan berbenah dan bersikap profesional/foto via jpnn.com

Hadirkan Birokrasi Efektif, Pemerintah Bakal ‘Parkirkan’ 1,6 Juta PNS Di Tanah Air!

angkaberita.id - Birokrasi efisien dan melayani kunci menghadapi tantangan persoalan publika ke depan. Reformasi melalui pemangkasan birokrasi tak terhindarkan, termasuk sebanyak 1,6 juta PNS meskipun keterbatasn anggaran negara tak memungkinkan kompensasi pesangon ke mereka.

Jalan tengahnya, pemerintah bersiap "memparkirkan" mereka hingga pensiun. Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi menyebut 1,6 juta PNS dimaksud berstatu tenaga pelaksana. Perlu penataan ulang mereka. Jika tak dapat ditingkatkan profesionalitas dan kompetensi mereka, pemerintah menilai lebih baik merumahkan mereka hingga pensiun.

"Saya kira tenaga pelaksana administasi mulai ditata. Sekarang ada 1 juta P3K untuk guru, kemarin diambilkan dari 1,5 juta hampir 1,6 juta tenaga pelaksana. Ini nanti kalau tidak bisa kita tingkatkan profesionalitas, kerja di rumah saja sampai pensiun," tegas MenPAN dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo, seperti dilansir detikcom, Selasa (21/12/2021).

Meski demikian, Tjahjo mengakui tak mungkin mereka langsung dipensiunkan. "Kan nggak mungkin tenaga pelaksana itu, langsung seperti BUMN, dipensiunkan di pesangon. Pasti akan akan pusing Pak Sekjen, Menkeu pasti akan pusing kalau seandainya 1,6 juta harus dapat pesangon," kata MenPAN.

Selain pemangkasan tenaga pelaksana, Tjahjo juga menyinggung soal penataan kerja di kantor untuk PNS. Penataan demi mempercepat dan mempersingkat birokrasi pemerintahan. Nanti eselon I dan eselon II menjadi penggerak dan mengorganisasi birokrasi demi kepentingan percepatan pelayanan publik.

Sebelumnya Presiden Jokowi juga menyindir sekarang bukan zaman PNS bergaya pejabat kolonial, dan sibuk mengeluhkan tunjangan. Pada saat sama, birokrat di Tanah Air terjangkit patologi birokrasi seperti asyik berburu jabatan, dan takut kena geser dari jabatan akibat prestis sosial. (*)

(*)

Bagikan