Soal Internet Sekolah Di Anambas, Pak Gubernur Ansar Curhat Anda Terjawab!

kendati menjadi destinasi wisata di kepri, namun akses internet di anambas tak semudah di batam-bintan. kabar baiknya, pemerintah menyiapkan dana rp 17 triliun bagi seluruh daerah di tanah air, khususnya daerah tertinggal terdepan dan terpencil agar terkoneksi internetl/foto via kumparan.com

Soal Internet Sekolah Di Anambas, Pak Gubernur Ansar Curhat Anda Terjawab!

angkaberita.id – Kabar baik! Curhat Gubernur Ansar soal koneksi internet di Kabupaten Anambas terdengar ke pusat. Bahkan, pemerintah melalui Kemenkeu bakal mengguyurkan duit Rp 17 triliun guna memastikan pelajar sekolah di kabupaten termuda di Kepri, itu terkoneksi dengan sekujur dunia.

Caranya, Pemprov bersama Pemkab Anambas harus rajin melobi ke pusat melalui kementerian dan lembaga terkait. Karena, pemerintah menganggarkan melalui mereka pada tahun ini. Tahap awal, pemerintah bakal membangun BTS di lokasi-lokasi tanpa koneksi internet itu.

Melalui APBN 2021, Menkeu Sri Mulyani memastikan, pemerintah mengalokasikan Rp 17 triliun demi mengkoneksikan seluruh daerah di Tanah Air, terutama daerah belum terkoneksi internet khususnya daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T).

“Dukungan fiskal sangat dibutuhkan agar wilayah yang belum terkoneksi internet tidak semakin tertinggal,” kata Sri Mulyani, seperti dilansir Katadata, saat Peluncuran Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah, Senin (5/4/2021).

Dia mengatakan, anggaran sebesar itu masuk dalam belanja kementerian/lembaga. Menkeu menambahkan, anggaran perluasan koneksi internet itu dalam bentuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp 9 triliun.

Dia berharap, dengan transformasi digital dapat dipercepat terutama di daerah sulit terjangkau. Kini, menurut Menkeu, terdapat 47.900 desa dan kecamatan, termasuk 9.113 desa di wilayah 3T belum terjangkau internet. Akibatnya, ada 93.900 sekolah dan pesantren, 6 ribu Polsek dan Koramil, serta 3.700 Puskesmas belum tersentuh internet.

Strateginya, tahun ini pemerintah menyediakan base transceiver station (BTS) di 5.503 lokasi desa 3T dan 12.077 poin akses internet. Selain itu, mencapai palapa ring level aggrement dan utilisasi bagian barat dan timur di atas 30-40 persen, serta literasi digital untuk 295 ribu orang.

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan operator seluler, XL Axiata sebelumnya mengungkapkan tiga tantangan dalam membangun infrastruktur di wilayah 3T. Nah, itu menjadi alasan 12 ribu lebih desa belum terakses jaringan internet generasi keempat atau 4G.

(*)

Bagikan