Sepertiga Penduduk Dunia Lockdown, Tunisia Terjunkan ‘Robocop’ Seharga Rp 1,6 M Awasi Warga

tunisia mengerahkan robot polisi alias robocop selama lockdown pandemi covid-19/foto Mohamed Messara/EPA via aljazeera.com

Sepertiga Penduduk Dunia Lockdown, Tunisia Terjunkan ‘Robocop’ Seharga Rp 1,6 M Awasi Warga

angkaberita.id – Terus berjangkitnya pandemi COVID-19 di sekujur dunia mengakibatkan banyak pemerintahan lintang pukang mengadang sebaran infeksi virus corona, termasuk mengunci negaranya (lockdown).

Berdasarkan laporan Statista mengutip riset Business Insider hingga sejauh ini, sepertiga penduduk dunia terkungkung di rumahnya akibat lockdown.

Di India terbanyak, yakni 1,3 miliar jiwa. Demi memastikan penduduk tak keliaran selama karantina itu, sebagian negara mengerahkan tentara. Di Eropa kisaran 300-an juta lebih. Benua Amerika dekati angka 200 juta jiwa, di luar Amerika Serikat.

Praktis, hampir 2 miliar lebih dari 7 miliar lebih penduduk dunia terkunci di rumah masing-masing. Sanksi penjara dan denda juga menanti warga bandel. Di Filipina bahkan diperintahkan tembak di tempat terhadap pelanggar.

Namun berbeda dengan Negeri Duterte, Tunisia menerjunkan robot polisi alias ‘robocop’. “Berhenti dan tunjukkan KTP anda,” begitu perintahnya setiap kali menjumpai warga berkeliaran selama lockdown.

Berbekal peranti sinar infra merah dan kamera penjejak panas tubuh, PGuard demikian nama resmi robot polisi, itu langsung mengeluarkan suara dan alarm khusus saat berpatroli.

Seperti dilansir The Guardian, sejak 2 Maret silam, telah 14 orang meninggal di Tunisia akibat pandemi COVID-19, dan 455 lainnya positif terjangkit. Sang perancang robot, Anis Sahbani mengatakan, produk ini kali pertama dibikin tahun 2015, sebagai sistem patroli keamanan.

Dengan kecerdasan buatan, robot seharga 100.000-140.000 dolar, atau setara Rp 1,6 miliar dengan kurs Rp 16 ribu per dolarnya, laris manis terjual, sebagian besar pembelinya perusahaan jasa keamanan di luar Tunisia. Enova Robotic, perusahaan pembuatnya berlokasi di Sousse, timur Tunisia.

Selain mencegat pelanggar lockdown, robot itu juga bakal ditugaskan di rumah sakit sebagai ‘penyambung lidah’ antara pasien COVID-19 dengan keluarganya, dengan merekam pesan suara sebelum berkomunikasi satu sama lain. (*)

Bagikan