angkaberita.id – Dengan belanja publik, termasuk konsumsi rumah tangga, menjadi andalan perputaran ekonomi Tanjungpinang, persaingan sengit mendulang omzet agaknya tak hanya antar diler kendaraan bermotor. Tapi, untuk sebagian, juga terjadi antar usaha bisnis perbankan.
Khusus persaingan diler, warga Tanjungpinang dapat dengan mudah menemukan spanduk promo kepemilikan kendaraan bermotor dari sejumlah merek di Tanah Air. Nah, khusus perbankan, spanduk pembukaan gerai baru usaha ayam goreng menjadi saksi bisu persaingan mereka.
Tak hanya jor-joran terpasang di sejumlah ruas jalan padat kendaraan, tapi juga “sengit” bujuk rayu ke nasabah mereka. Terbukti, dengan paket sama dan harga sama, tapi dengan skema transaksi beda bank, juga beda diskon harga belinya. Menariknya, persaingan terjadi sesama bank pelat merah. Siapa menang?
Hanya perbankan dan pengelola gerai ayam goreng paling tahu nantinya. Tapi, secara nasional, persaingan tak jauh dari tiga nama besar saja. Yakni, Bank Mandiri dan Bank BRI serta Bank BNI, dengan Bank BTN selalu menjadi juru kunci, termasuk kalau Bank Syariah Indonesia (BSI) dihitung sebagai bank pelat merah.
Semisal, seperti dilansir Katadata, berdasarkan pertumbuhan laba, Bank Mandiri menjadi juaranya. Bank hasil merger sejumlah bank tadi, labanya tahun 2023 tumbuh 34 persen. Jauh di atas Bank BRI sebesar 18 persen dan Bank BNI sebesar 14 persen. Tapi, kalau ukurannya nilai laba perseroan di tahun 2023, Bank BRI menjadi juaranya dengan torehan untung Rp 60,4 triliun. Bank Mandiri dan Bank BNI, masing-masing, laba Rp 55,1 triliun dan Rp 21,1 triliun. (*)