Lewat PLN, Investor Jerman Garap Proyek Hidrogen Hijau Usulan PLN Batam?

mou investor jerman dengan pt pln dan pt pupuk iskandar muda soal proyek hidrogen hijau di indonesia, senin (28/8/2023)/foto via katadata

Lewat PLN, Investor Jerman Garap Proyek Hidrogen Hijau Usulan PLN Batam?

angkaberita.id - Lewat dua BUMN, yakni PLN (Persero) dan PT Pupuk Iskandar Muda, Kementerian ESDM menggeber skenario energi baru terbarukan (EBT) di Tanah Air, termasuk skema hidrogen hijau. Pemerintah telah menyiapkan peta jalan pemanfaatan hidrogen dan amonia hijau hingga 2060.

Dokumen tadi memuat regulasi, standar, infrastruktur, teknologi, hingga soal permintaan dan penawaran. Sekjen Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan Indonesia berpotensi menjadi hub hidrogen global. Karenanya pemerintah mempertimbangkan kontribusi hidrogen dalam transisi energi di Tanah Air.

Iklan Area Batam dan Tanjungpinang

Kata dia, hidrogen telah dimanfaatkan di Tanah Air dalam sektor industri, terutama sebagai bahan baku pupuk. Konsumsi hidrogen sekarang berkisar 1,75 juta ton per tahun, dengan pemanfaatan dominan urea (88%), amonia (4%) dan kilang minyak (2%).

Investor Jerman

"Hidrogen hijau akan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi sektor transportasi akan dimulai pada tahun 2031, dan sektor industri dimulai pada tahun 2041," kata Dadan, seperti dilansir Katadata, Senin (28/8/2023). Nah, PT PLN (Persero) dan PT Pupuk Iskandar Muda telah merintis menggandeng Augustus Global Investment (AGI) dari Jerman.

Baca juga :  Rafael Alun Tersangka, KPK: Terima Gratifikasi Lewat Konsultan Pajak

Mereka meneken MoU investasi produksi hidrogen hijau di Indonesia. Dalam MoU tadi, AGI berencana membangun Production Plant Green Hydrogen berkapasitas produksi 35.000 ton per tahun di Indonesia dengan kebutuhan lahan 50 hektare.

Nah, biaya investasinya diperkirakan 400 juta-700 juta dolar AS. "Kami sangat antusias dapat berinvestasi di Indonesia dan mendukung transisi Indonesia menuju masa depan energi bersih," kata CEO AGI, Fadi Krikor.

Dua Inisiatif

Belum lama ini, PLN Batam bareng PT Maxpower Indonesia/Maxpower Group menggelar seminar pengembangan hidrogen menjadi energi baru bagi kepentingan industri pembangkit listrik ke depan.

Seminar menjadi ajang berbagi pengetahuan dan tukar pengalaman di kalangan pemangku kepentingan energi di Kepri. "Sehingga bisa memahami teknologi hidrogen dan bisa kami terapkan di Indonesia," ungkap Dirut PT PLN Batam, Irwansyah Putra, seperti dikutip gokepri, Senin (20/3/2023).

Teknologi hodrogen menjadi alternatif pengurangan emisi pemicu perubahan iklim. Tak hanya energi bersih dan ramah lingkungan, aplikasi teknologi hidrogen juga dapat lebih ekonomis bagi keberlangsungan penyediaan energi listrik, khususnya di Batam.

Baca juga :  Hari Lingkungan Hidup, PLN Batam Aksi Bersih-bersih Pantai Tanjung Uma

Jauh sebelum itu, Pemprov lewat Gubernur Ansar juga meneken MoU serupa dengan lokasi disebut-sebut di Karimun. Tak hanya PLTS, mereka juga akan membangun fasilitas hidrogen dan amonia hijau, dua sumber bahan bakar masa depan. 

Skenario itu meruap seiring MoU antara Countrywide Hydrogen dengan Anantara Energy di Indonesia. Anantara Energy, konsorsium Quantum Power Asia dan ib vogt, sebelumnya telah MoU dengan Gubernur Ansar mewakili Pemprov Kepri belum lama ini. Anantara Energy juga menggarap dan mendanai PLTS di Indonesia, termasuk ekspor ke Singapura.

Investasi ke amonia hijau dan produksi hidrogen di Karimun bakal melengkapi investasi PLTS kapasitas 3,5 GW di Karimun, lokasi KEK Karimun. Seperti dilansir detikcom, Kamis (17/11/2022), investasi tadi bagian dari investasi PLTS dengan sokongan pendanaan sebesar 6 miliar dolar AS.

(*)

Bagikan