angkaberita.id – Kisah wanita cantik ini mencari ayah kandungnya berliku. Namun pada akhirnya memberikan kabar bahagia: dia ternyata memiliki 29 saudara kandung alias satu ayah.
Melalui tes DNA, seseorang dapat dengan mudah mengetahui asal-usul leluhur maupun kerabatnya. Bahkan, perempuan asal San Francisco, AS ini mendapatkan lebih dari sekadar asal-usulnya, namun juga fakta bahwa dia memiliki hampir 30 ” saudara”.
Ialah Shauna Harrison. Ia dibesarkan sebagai anak tunggal. Dua tahun lalu mengetahui bahwa ayah yang dikenalnya selama ini bukanlah ayah kandungnya dan bahwa dirinya berasal dari seorang donor sperma.
Dia pun ingin mengetahui siapa ayah kandungnya dan memutuskan mendaftar untuk mendapatkan tes DNA.
Tak hanya ingin mengetahui identitas sang ayah, Shauna juga ingin memeriksa apakah dirinya memiliki risiko kesehatan yang mungkin diturunkan.
Shauna menggunakan situs 23andMe untuk membantunya mengungkapkan asal-usulnya. Situs 23andMe adalah sebuah situs perusahaan yang menawarkan jasa untuk mencari tahu asal usul leluhur sekaligus risiko kesehatan berdasarkan DNA.
Shauna pun akhirnya mengetahui identitas ayah kandungnya, seorang pria Yahudi keturunan Rusia yang tinggal di Bay Area. Namun ternyata tidak hanya mengetahui identitas sang ayah kandung, Shauna juga menemukan fakta bahwa dia memiliki “saudara” dari pendonor sperma yang sama.
Dia pun mulai mendapatkan pesan dari sejumlah orang yang mengatakan bahwa mereka mungkin memiliki hubungan kerabat. “Suatu hari saya mendapatkan email dari seseorang yang menuliskan, ‘Sepertinya kita saling berhubungan.
Tidak yakin apakah Anda sudah mengetahuinya’,” kata Shauna kepada KGO-TV, dikutip Fox News. “Dan pesan itu bukan satu-satunya dan terus berdatangan.
Sampai akhirnya saya mendapat kabar dari 29 orang, antara usia 24 hingga 41 tahun, yang mengatakan bahwa mereka bersaudara dengan saya.” “Mereka bahkan telah saling mengenal dan bertemu secara rutin,” kata Shauna.
Shauna pun telah bertemu dengan beberapa dari mereka, salah satunya Jodi Hale, yang kini bisa disebutnya sebagai “saudara”. “Rasanya sungguh menyenangkan mengetahui ada orang lain di luar sana yang mengalami hal yang sama.
Dan juga memiliki beberapa kesamaan sejarah. Itu menyenangkan,” kata Hale. Shaunda dan Hale, serta para “saudara” mereka lainnya kini saling berhubungan melalui Facebook,
mereka saling merayakan ulang tahun dan menyambut anggota baru dalam “keluarga” mereka yang terus berkembang.
“Hal terpenting dalam hal ini adalah bahwa ini merupakan situasi yang aneh dan tidak banyak orang bisa memahami.
Karenanya sangat menyenangkan memiliki orang lain untuk membantu melalui proses ini,” kata Shauna. (Intisari.grid.id/kompas.com/Agni Vidya Perdana)