Kemenag Geber ‘Masjid Hijau’ Di Tanah Air, Termasuk Kepri?
angkaberita.id - Belakangan kampanye "masjid hijau" mulai terasa akselerasinya di Tanah Air seiring menguatnya isu perubahan iklim. Terbaru, Kemenag RI melalui Ditjen Bimas Islam segera menerbitkan panduan pembentukkan komunitas "eco-masjid".
Pendeknya, ke depan masjid bakal menjadi aktor perubahan iklim di Tanah Air ancaman bencana iklim, termasuk bermunculannya epidemi. Bentuknya, seperti penanaman pohon di sekeliling masjid, pengaturan ulang penggunaan air wudhu hingga pengelolaan sampah organik.
Termasuk penggunaan listrik tenaga surya. "Gerakan ini merupakan bagian kampanye peduli bumi (dan) masjid sebagai cerminan rahmatan li alamin," ucap Zainut Tauhid, Wamenag saat membuka Konferensi Nasional Masjid Ramah Lingkungan di Jakarta, Kamis (3/11/2022).
MUI menjadi penyelenggaranya. Kemenag berharap gerakan itu menjadi gerakan massal, bukan elitis di lingkungan pengelola masjid saja. Sejumlah negara telah mengadopsi kebijakan "masjid hijau" seperti Turki, Maroko, Amerika Serikat, Malaysia, Uni Emirat Arab dan Prancis.
Tahun 2030, kata Zainut, Maroko menargetkan tak mengimpor listrik karena memanfaatkan energi terbarukan lewat listrik tenaga surya. Di Tanah Air, masjid hijau terdapat di Masjid Istiqlal dan Masjid Raya Pondok Indah. Bahkan Istiqlal telah meraih sertifikat Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE).
Kini, lanjut dia, Kemenag akan mendorong gerakan itu lebih meluas menggandeng Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di sekujur negeri. Zainut mendengar telah ada 206 masjid dari 741.991 masjid di Tanah Air mengembangkan "masjid hijau".
Mereka, lanjut Zainut, membikin terobosan seperti merintias embung desa, kompor biomasa, tungku bakar sampah tanpa asap, penyediaan air bersih desa dari pengelolaan air wudhu, seperti keran hemat air, dan listrik tenaga surya. Ikhtiar MUI menggelorakan "masjid hijau" menjadi perhatian dunia.
(*)