Pertamina Garap Blok Natuna, BUMD Migas Kepri Subcon?

penandatangan kontrak kerjasama (kks) kementerian esdm dengan pertamina east natuna melalui pertamina hulu energi di kementerian esdm, 30 mei 2023, pengelolaan blok migas east natuna/foto via detikcom

angkaberita.id – Hasrat Pemprov menembus APBD Kepri sebesar Rp 5 triliun agaknya bukan menggantang asap. Syaratnya Pemprov piawai menggali potensi ekonomi, termasuk lewat pembentukan BUMD Migas. Kini bersama DPRD Kepri, mereka bersiap mengebut pengesahannya.

Senin (10/6/2024) pekan depan, Gubernur Ansar dijadwalkan menyerahkan Ranperda saat paripurna. “Insya allah,” kata Luki Zaiman, Asisten II Setdaprov Kepri, Selasa (4/6/2024). Bukan hanya menjadi syarat ikut participation interest ke Blok Natuna lewat SKK Migas, nantinya BUMD tadi juga menjadi “holding”  usaha terkait.

Sehingga lini usahanya tak cuma satu, tapi dapat beberapa. Dengan sepenuhnya menjadi penopang kerja kontraktor migas di Blok Natuna nantinya. Istilahnya, untuk sebagian, menjadi subcon mereka. Hanya saja, Luki belum bersedia merinci gambarannya. Sebelum ke sana, lanjut Luki, Pemprov ingin memastikan Perda ketuk palu dulu.

Langkah pendirian BUMD Migas Kepri demi mendongkrak PAD. Disebut ratusan miliar potensi hasil PI nantinya. Bahkan, klaim Gubernur Ansar, dalam setahun dapat berkontribusi triliunan ke APBD Kepri. Kabupaten/kota juga akan mendapatkan cipratan jika terealisasi. Pemprov Riau semisal, lewat PI ke Blok Rokan telah mendapatkan Rp 3,5 triliun, dan mengalir ke kabupaten/kota juga.

Blok Natuna

Setidaknya terdapat tujuh sumur migas di Natuna berpotensi menjadi gentong duit PAD Kepri lewat skema PI. Terbaru, setelah 50 tahun, PT Pertamina Hulu Energi lewat PT Pertamina East Natuna mengelola Wilayah Kerja (WK) East Natuna.

Pertamina Natuna meneken kontrak kerja sama (KKS) di Kementerian ESDM, Selasa (30/5/2023). Saat itu, Dirut PHE, Wiko Migantoro mengatakan penandatangan WK East Natuna kontribusi penting mereka bagi pengembangan hulu migas nasional.

"Kami akan terus berupaya mengembangkan bisnis hulu migas secara berkelanjutan serta meningkatkan produksi migas guna menjaga ketahanan energi nasional," janji Wiko, seperti dikutip detikcom, Jumat (9/6/2023). Ikhtiar mengembangkan lokasi tadi telah berlangsung cukup lama.

Tahun 1973, operator AGIP (General Italian Oil Company) menemukan gas di lapangan AL (Natuna D-Alpha) dengan potensi hidrokarbon sangat tinggi, dan estimasi sumberdaya hidrokarbon lebih dari 200 TCF. Hanya saja, ditemukan juga kandungan 70 persen CO2. Sehingga menjadi tantangan sendiri.

(*)

Bagikan