Tempe Nyusul Pulau Penyengat, Jadi Warisan Budaya Unesco

tempe mendoan, kudapan berbahan tempe/foto net

angkaberita.id – Pemerintah lewat Kemendikbud mendorong pengusulan warisan budaya dari Tanah Air. Terbaru, mereka menerima pengusulan tempe menjadi warisan tak benda ke Unesco. Pendeknya, tempe segera menyusul Pulau Penyengat menjadi usulan warisan budaya Unesco.

Komunitas Forum Tempe Indonesia resmi mengajukan melalui Kemendikbus usulan ke Sekretariat UNESCO   kategori warisan tak benda untuk kemanusiaan, akhir Maret 2024. Direktur Pelindungan Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Judi Wajudin optimistis tempe masuk Unesco.

“Kita berdoa semoga dengan masuknya Budaya Tempe dalam daftar UNESCO ini dapat terus memberikan manfaat bukan hanya bagi masyarakat Indonesia tapi dunia,” ujar Juju, seperti dilansir Katadata mengutip laporan Antara,Sabtu (1/6/2024).

Pembina Forum Tempe Indonesia Made Astawan mengungkapkan kini tempe mendunia, dan telah 27 negara mengonsumsinya. Selain lewat diaspora, sebaran tempe seiring gaya hidup vegetarian. Tempe kata Astawan, merupakan pangan sehat.

Konsumsi tempe juga telah berates-ratus tahun lamanya. Masyarakat Jawa, tulis Serat Centhini, telah mengonsumsi dan menjadikan bagian ritual di abad ke-16. Karenanya, sejak tahun 2014, Forum Tempe Indonesia terus mengkampanyekan. Prosesnya tersaji lewat dukungan sejumlah penelitian lewat Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Puncaknya, Tempe Jawa Tengah sebagai warisan tak benda Indonesia dengan registrasi 201700525 di Kemendikbud tahun 2017. Kalangan pemerhati tempe menyepakati tanggal 6 Juni menjadi hari tempe nasional, meskipun pemerintah belum resmi menetapkan.

“Kami para pecinta Tempe dan perajin sudah sejak beberapa tahun terakhir menjadikan tanggal 6 Juni sebagai hari tempe nasional,”  kata Muslimatun, Ketua Forum Tempe Indonesia. Selain kaya nutrisi, tempe juga warisan nenek moyang. Tahun ini, perayaan terpusat di Balikpapan. Temanya, “Tempe: Pangan Generasi Emas Indonesia”.

(*)

 

Bagikan