angkaberita.id - Stunting hantui Musrenbang Kepri. Bukan saja tahun terakhir target nasional sebesar 14 persen di akhir tahun 2024, tapi juga kabar Kepri mengalami kenaikan stunting tahun 2023. Bahkan, Kepri menjadi provinsi ke-11 penyumbang kenaikan stunting secara nasional sepanjang tahun lalu.
Kabar buruknya, kenaikan stunting di Kepri justru saat mayoritas provinsi di Sumatera sukses menurunkan angka kasus berkaitan dengan tumbuh kembang anak balita tadi. Dengan penurunan terbesar terjadi Jambi sekaligus menjadi provinsi dengan angka stunting terendah di Sumatera sekaligus nasional.
Ironisnya, tahun lalu Kepri merupakan terbaik di Sumatera, dan empat besar kasus stunting terendah secara nasional. Sebelumnya beredar informasi angka stunting hasil SSGI 2023 per provinsi. Di Sumatera, angka stunting Kepri naik 1,4 persen menjadi 16,8 persen. Secara nasional, Banten provinsi tertinggi kenaikan angka stunting. Yakni sebesar 4 persen.
Kepala BKKBN Kepri Rohina tak menampik, meskipun pihaknya masih menunggu rilis resmi dari Kemenkes. BKKBN Kepri di bulan April nanti juga turun survei validasi ke kabupaten/kota mengecek kondisi di lapangan. "Belum rilis resmi, tapi infonya seperti itu (naik)," kata dia. Padahal, lanjut dia, data e-PPGM di Kepri justru turun.
Misni, Kepala Baperenlitbang sekaligus Koordinator Tim Percepatan Penanganan Stunting Kepri tak menjawab ketika dikonfirmasi kabar kenaikan stunting. Padahal, stunting menjadi satu dari tiga tema utama bahasan di Musrenbang Kepri.
Bersama kemiskinan dan pembangunan inklusif, soal stunting akan menjadi bahasan di hari pertama Musrenbang dasar usulan Kepri ke Musrenbang Nasional di bulan April-Mei nanti. Gubernur Ansar dalam sejumlah kesempatan mendorong KDH di Kepri menggeber penurunan stunting. Bahkan, saat Wapres ke Pulau Penyengat, Ansar berkoar optimistis stunting Kepri di angka 13 persen, meskipun BKKBN Kepri berharap di angka 10 persen agar mendongkrak target nasional.
(*)