Gaduh Rempang: Presiden Telpon Kapolri Tengah Malam, Sabtu Bahlil Ke Batam
angkaberita.id - Gaduh di Rempang nyampe ke Presiden Jokowi. Tengah malam, dia langsung menelepon Kapolri segera menyelesaikan gejolak di Batam. Presiden juga memerintahkan Menteri Investasi ke Rempang. Sabtu, Bahlil ke Batam.
"Saya sampaikan urusan di Rempang, tadi malam tengah malam saya telepon Kapolri," ungkap Presiden Jokowi, seperti dikutip CNBC Indonesia, Rabu (13/9/2023). Dia memerintahkan rencana Rempang Eco City dikomunikasikan ke warga dengan benar.
Terutama, tegas Presiden, soal lahan pengganti dan kompensasi relokasi. Begitu juga sewaktu eksekusi proyek, dia meminta pejabat bertanggung jawab segera mengkomunikasi setiap kendala di lapangan.
"Jika ada yang tidak mampu diselesaikan segera sampaikan, dilaporkan. Dirjen terkait, Menteri terkait, jangan kalau ditanya siap Pak, gimana beres Pak, beres beres. Aman Pak aman aman nanti terakhir whatsapp belum selesai Pak, tidak bisa selesai Pak. Nah," sentil Jokowi.
Jor-joran Ke Relokasi
Di Senayan, Kepala BP Batam Muhammad Rudi melaporkan kondisi rencana investasi Rempang Eco City ke DPR lewat Komisi VI, Rabu. Ikut menemani dia, Purwiyanto Wakil Kepala BP Batam, serta Wahjoe Koentjoro dan Wan Darussalam.
Kepada mereka, Rudi menyampaikan target penerimaan BP Batam tahun 2024 sebesar Rp 2,66 triliun, lebih tinggi 24,10 persen dari target tahun 2023. Nah, usulan tambahan anggaran tadi difokuskan ke tiga prioritas.
Yakni, sarpras seperti Instalasi Penyediaan Air Minum, jalan dan kepelabuhanan. Penambahan anggaran tadi, lanjut Rudi, juga mengamodir pengembang Rempang Eco City sebagai PSN per 2023. Seperti pembangunan akses jalan ke lokasi relokasi dan infrastruktur dasa di sana.
Kemudian, pembangunan fasum, fasos dan aset pemerintah di lokasi relokasi, terakhir pembangunan dermaga di relokasi. Skenarionya, sebut Rudi, seluruh penerimaan BP Batam dari hasil sewa lahan pengembangan sepenuhnya digunakan membangun infrastruktur di lokasi relokasi.
Hitungan BP Batam, seperti dilansir kabarbatam, setahun peneriman sewa lahan dari investasi di Rempang Eco City sebesar Rp 1,4 triliun. Biaya keperluan pembangunan relokasi Rp 1,6 triliun. "(Penerimaan) ini akan kami habiskan untuk membangun infrastruktur demi mendukung kegiatan masyarakat di sana," janji Rudi.
Dukungan DPR
BP Batam sebutnya, juga melanjutkan tahapan sosialisasi relokasi ke warga. Sehingga investasi masuk, tapi kebutuhan warga di Rempang-Galang juga terakomodir. Lewat PT Makmur Elok Graha (MEG), BP Batam memberikan konsesi pengembangan selama 80 tahun dengan janji menghadirkan investasi Rp 381 triliun.
DPR lewat Komisi VI mendukung BP Batam menyetujui alokasi anggaran BP Batam sebesar Rp 2,66 triliun. Kepada Rudi, mereka mendorong BP Batam terus menjalin komuniksi ke warga terkait persoalan di Rempang. Martin Manurung, Wakil Ketua Komisi VI mewakili seluruh anggota Komisi mendukung BP Batam menuntaskan proses relokasi secara baik.
"Kami tentu mendukung upaya BP Batam terus melanjutkan sosialisasi dan komunikasi dengan warga (Rempang) sehingga suasana di Batam menjadi lebih kondusif," pesan Martin, politisi Nasdem di DPR.
(*)