Suksesi Kepri (1): Bukan Ansar-Rudi, Koalisi A Jadi Adrenalin Pilgub 2024?
angkaberita.id - Kepri terlalu berharga dipasrahkan urusannya hanya ke Ansar Ahmad-Muhammad Rudi di Pilgub 2024. Bukan karena tak layak, tapi sudah sewajarnya Kepri memiliki lebih banyak pilihan memacu adrenalin Pilgub 2024. Siapa pilihannya?
Kontestasi senyap keduanya telah memaksa ruang publik Kepri terbelah ke kubu Ansar atau kubu Rudi. Sejak kabar pecah kongsi merebak di tahun 2021, sejak itu pula selama hampir dua tahun benih perkubuan mulai tersemai ke akar rumput di Bumi Segantang Lada.
Ujungnya, Pilgub Kepri tahun depan seolah sudah pasti menjadi panggung keduanya memuncakkan perang dingin. Padahal, tanpa mengesampingkan klaim prestasi mereka selama berstatus KDH, masih terdapat figur lain layak disodorkan ke publik.
Dua nama pertama, tentu saja, Amsakar Ahmad dan Aunur Rafiq. Dua nama selanjutnya, tentu saja, Abdul Haris dan Aneng. Koalisi A, sesuai dengan abjad pertama nama mereka, dapat menjadi sandungan jika mereka tak melebur ke kutub Ansar-Rudi.
Tiga Alasan
Setidaknya, untuk sebagian, terdapat sejumlah alasan. Pertama, dengan tak bergabung ke kubu Ansar atau Rudi, mereka telah memaksa Ansar-Rudi bekerja lebih keras saat mencari duetnya ke Pilgub kelak. Sebab, pilihan wakil menjadi terbatas, dengan kapasitas selevel Koalisi A.
Yakni, Berpengalaman KDH dan, setidaknya, berstatus Ketum Parpol. Sebaliknya, jika melebur, skenario Rudi-Rafiq versus Ansar-Amsakar bukan mustahil terjadi. Kedua, Koalisi A merepresentasikan koalisi pulau. Sebab, Ansar-Rudi telah memposisikan diri, secara politik, sebagai calon Pulau Bintan dan Pulau Batam.
Di Kepri, Batam Bintan dan Karimun merupakan tiga pulau utama. Bukan saja konsentrasi penduduk, tapi juga pusat ekonomi masing-masing pulau. Terbukti, Rudi berbekal anggaran Pemko dan BP Batam habis-habisan mempersolek jantung industri Kepri melalui kerja-kerja infrastruktur menjadi benteng elektoralnya.
Ansar, berdalih Tanjungpinang ibukota Kepri, jor-joran pakai duit APBD Pemprov menjadikan Bumi Gurindam lumbung konstituennya lewat kerja-kerja infrastruktur hingga sang penguasa kota dikabarkan, konon, tersinggung merasa dipinggirkan. Pendeknya, narasi berkembang Pilgub 2024 tarung Batam Vs Tanjungpinang, setelah duel Bintan-Karimun di Pilgub 2020.
Padahal Karimun justru lebih sukses merengkuh kursi Gubernur Kepri sejak Pilgub 2005. Koalisi Karimun diperluas, alias koalisi kepulauan mencakup Natuna Anambas dan Lingga, menjadi ventilasi perseteruan Ansar-Rudi.
Selebihnya, Pilgub Kepri menjadi kesempatan mereka memuluskan rencana membentuk kuasa baru di tapal batas. Meskipun Gubernur Ansar, dalam banyak kesempatan, juga mendukung terbentuknya Provinsi Natuna-Anambas.
Terakhir, hasil Pileg dan Pilpres 2024 bakal menjadi keping penentu berapa kontestan ke Pilgub 2024. Jeda sembilan bulan bukan mustahil melahirkan kejutan di Pilgub. Koalisi A, Amsakar-Rafiq memiliki background sebangun Ansar-Rudi, Golkar dan Nasdem. Keduanya, kini juga tengah berjibaku mendapatkan tiket ke Pilpres.
Ansar-Rudi Setipe
Bagaimana peluangnya? Karena Ansar-Rudi setipe, Koalisi A berpeluang membuat kejutan. Kesamaan tipe, pertama Ansar dan Rudi sama-sama tidak akur dengan wakilnya. Ansar dengan Marlin, Rudi dengan Amsakar. Sehingga Ansar-Rudi, satu sama lain, tak "Ramah" lantaran merasa tidak "Aman".
Kemudian, keduanya memiliki kesamaan jalan politik. Yakni, sama-sama menjadikan jalan ajang berpolitik. Terbukti, mereka bergaduh soal perbaikan jalan di Batam. Berdasarkan data Bapenda Kepri, Pemprov dan Pemko sama-sama kecipratan dut dari berkah jalan. Pemprov lewat pajak kendaraan, Pemko lewat pajak BBM.
Ketiga, Ansar-Rudi juga terhitung jor-joran mengambil hati para ketua RT dan RW, dengan menebar insentif atau kebijakan bantuan lainnya. Keduanya tak salah, karena keduanya memang ujung tombak guna menyukseskan kebijakan pemerintahan mereka, Ansar di Pemprov dan Rudi di Pemko atau BP Batam.
Keempat, mereka berdua juga tak menabukan politik dinasti. Ansar dengan istri dan anaknya, masing-masing, di DPRD Kepri dan Bupati Bintan. Rudi dengan istrinya, Wagub Kepri. Terbaru, Marlin maju ke Pilwako Batam. Kelima, harus diakui, keduanya terhitung KDH jeli mengurus PAD. Terbukti, keduanya sama-sama merevisi Perda Pajak masing-masing, dan terakhir, musuh keduanya juga sama. Yakni, BUMD memble!
(*)