Liga Inggris: Kemenangan Liverpool Atas Norwich 4-1, Awal Perlawanan Perusahaan Judi

kemenangan liverpool atas norwich city 4-1 dalam laga pembuka inggris menandai pertarungan klub dengan pendana perusahaan judi versus perusahan non judi. musim ini tercatat separo klub liga inggris alias 10 dari 20 memiliki sponsor perusahaan judi/foto Carl Recine/Reuters via sport.detik.com

Liga Inggris: Kemenangan Liverpool Versus Norwich, Awal Perlawanan Perusahaan Judi

angkaberita.id – Liga Inggris baru saja bergulir ditandai dengan kemenangan 4-1 Liverpool atas tamunya Norwich City dalam laga pembuka, Minggu (10/8/2019) dini hari WIB.

Namun kemenangan skuat besutan Juergen Klopp, itu belum menggambarkan pertarungan sesungguhnya di Liga Inggris, persisnya antara klub dengan dukungan perusahaan judi versus perusahan lainnya.

Sekadar informasi, Liverpool musim ini masih setia menggunakan jasa Standard Chartered, perusahaan perbankan internasional asal Inggris. Sedangkan Norwich City didukung sepenuhnya perusahaan judi asal Filipina sebagai penyandang dana.

Apalagi diam-diam industri perjudian “menguasai” Liga Inggris. Banyak klub Liga Primer mengandalkan dukungan rumah judi sebagai pendapatan melalui sponsor. Musim ini, 2019/2018, bahkan 10 klub jelas-jelas memasang logo perusahaan perjudian di bagian depan kaus tanding mereka.

Jumlah itu setara 50 persen peserta Liga Inggris, alias setengah dari 20 klub Liga Inggris. Dibandingkan musim 2013/2015, jumlah ini terbilang tinggi. Karena saat itu, perusahaan judi menjadi sponsor klub hanya sebanyak 15 persen saja, alias hanya 3 klub saja.

Namun tren masuknya industri judi ke Liga Inggris bukan musim ini saja. Berdasar riset Statista, selepas musim 2013/2014 tren perusahaan perjudian berinvestasi ke Liga Inggris meningkat.

Terbukti, setiap pergantian musim perusahaan judi menjadi sponsor klub Liga Inggris selalu bertambah. Musim 2014/2015 sebanyak 4 klub bersponsorkan perusahan judi. Musim 2015/2016 jumlah menjadi 7 klub.

Musim depannya, 2016/2017 melejit menjadi 10 klub. Namun setahun sesudahnya menurun akibat terjadinya polemik soal ini di parlemen Inggris, sehingga hanya 9 klub saja memasang logo perusahaan judi di kasus tandingnya di musim 2017/2018.

Begitu juga di musim 2018/2019, hanya 9 klub tetap mempertahankan sponsor usaha perjudian di kaus mereka. Namun tahun ini, musim 2019/2020 jumlahnya bertambah kembali ke posisi musim 2016/2017, yakni sebanyak 10 klub alias separo klub peserta Liga Primer.

Nekatnya sejumlah klub Liga Inggris pasang badan dengan menggaet perusahaan judi sebagai sponsor, di tengah kontroversi perdebatan antara kubu partai konservatif dan partai buruh di parlemen, semata pertimbangan pragmatis pendapatan.

Harian berpengaruh di Inggris, The Guardian dalam laporannya menulis, gelontoran dana segara perusahaan judi ke Liga Inggris musim ini tak main-main, nilainya 349,1 juta poundsterling setara Rp 5,585 triliun dengan kurs Rp 16 ribu per poundsterling-nya.

Jumlah ini meningkat 10 persen dibanding torehan kontrak musim lalu, sebesar 315,6 poundsterling alias Rp 5,049 triliun. Berdasar negara asal perusahaan judi, Malta mendominasi dengan mendanai tiga klub melalui dua perusahaan, yakni Betway dan ManBetX.

China dan Isle of Man berada urutan kedua, mendanai sebanyak dua klub. China melalui perusahaan LoveBet dan Fun88. Sedangkan Isle of Man lewat Fun88 dan Sportsbet.io. Perusahaan judi Fun88 kemungkinan patungan antara investor China dan Isle of Man.

Isle of Man, kendati berstatus pemerintahan mandiri namun menginduk ke takhta Kerajaan Inggris. Isle of Man juga dikenal sebagai surganya perusahaan off shore dunia.

Berdasar wilayah, perusahaan judi benua Eropa paling banyak. Selain Malta, juga Isle of Man dan Gibraltar. Asia perusahaannya dari China, Thailand dan Filipina. Benua Afrika perusahaan dari Kenya.

Sedangkan 10 klub dimaksud di antaranya West Ham United. Kemudian rival sekota Liverpool, yakni Everton. Ada juga Wolverhampton Wanderers, Burnley, Crystal Palace, Newcastle United, Watford, Aston Villa, Bournemouth dan Norwich City. Hampir sebagian besar klub semenjana di Liga Inggris.

Berdasarkan kucuran dana, West Ham United paling besar pendanaannya, yakni 10 juta poundsterling setara Rp 160 miliar per musim. Everton menyusul di peringkat kedua sebesar 9,6 juta poundsterling. Paling kecil ialah Norwich City sebesar 3 juta poundsterling, setara Rp 48 miliar.

(*)

Bagikan