Kecuali Swedia, Kenapa Negara Maju Masih Suka Transaksi Uang Tunai?
angkaberita.id – Kendati Swedia disebut-sebut sebagai negara non tunai paling sukses penerapannya, namun ternyata tak semua negara tetangga Eropa-nya lantas mengikutinya.
Sebaliknya, justru banyak negara di Asia paling getol menerapkan transaksi non tunai, pengecualian Jepang. Seperti ditulis Statista mengutip simpulan laporan 2018 World Cash Report, warga negara di Eropa masih menyukai uang tunai saat bertransaksi dibanding tetangga Asia-nya.
Spanyol dalam laporan itu, menempati urutan pertama masih terbiasa dengan uang tunai. Dibanding transaksi non tunai, transaski tunai masih mendominasi sebesar 87 persen keseluruhan transaksi tercatat.
Italia, Jepang, Jerman dan Prancis menyusul di urutan kedua hingga lima besar. Masing-masing, persentase transaksi tunainya sebesar 86, 82, 80 dan 68. Padahal, empat negara itu tergolong maju secara infrastruktur pendukungnya.
Jepang menjadi satu-satunya negara di Asia tidak sepenuhnya tergoda dengan sistem transaksi non tunai (cashless society). Tak heran, pemerintah Jepang baru-baru ini menerbitkan visi laku non tunai ke depan, dalam cashless vision.
Pemerintahan Abe ingin pada tahun 2023, porsi warga Jepang bertransaksi non tunai sebesar 40 persen, dari kondisi sekarang hanya 18 persen. China dan Korea Selatan merupakan negara di Asia paling semangat mengadopsi sistem transaksi non tunai.
Masing-masing persentasenya 60 persen dan 84 persen. Menjadikan Korea Selatan, bahkan jauh di atas Swedia yang mencatatkan persentase sebesar 80 persen transaksi non tunai dari total transaksi di negeri itu. (*)