Mengintip Pusat Ekonomi Baru Kepri, Ada Dompak Dan Kundur

angkaberita - Selain Batam, sejumlah kabupaten/kota di Bumi Segantang Lada mendorong lahirnya pusat ekonomi baru di Kepri. Seperti Dompak di Tanjungpinang, Kundur di Karimun. Kemudian Serasan di Natuna, dan Toapaya di Bintan.

Skenarionya lewat KEK di Kundur, dan PSN di Toapaya. Di Serasan, Natuna dengan memaksimalkan potensi PLBN. Sedangkan Dompak, lewat skema Ibu Kota Kepri (IKK) usulan Wagub Kepri lewat pintu FTZ Bintan Menyeluruh dari Gubernur Ansar.

Kenapa? Selain kepentingan pemerataan ekonomi dan distribusi anggaran selama ini terkonsentrasi di Batam. Tergetnya, seperti didengungkan Pemprov menciptakan pertumbuhan berkualitas dan inklusif berbasis potensi masing-masing kabupaten/kota di Kepri melalui prioritas Ranperda RPJMD Kepri 2025-2029.

Jika tak berhasil, pemekaran Natuna-Anambas menjadi provinsi khusus tapal batas menjadi skenario terakhir. Berikut gambarannya:

Kundur

Bupati Ing Iskandarsyah mendorong Kundur menjadi sentra ekonomi baru di Karimun. Apalagi Kemenko Perekonomian mendorong pulau terbesar setelah Pulau Karimun menjadi sentra investasi agribisnis, di luar skenario KEK dengan menggaet investasi energi baru terbarukan.

Meskipun baru sebatas penjajakan peluang investasi, termasuk lewat pabrikan hidrogen hijau di sana keperluan energi bersih. “Pulau Kundur luar biasa potensinya. Saya sudah kedatangan investor dari Tiongkok, dan langsung saya arahkan ke Pulau Kundur,” ujar Ing Iskandar, Bupati Karimun.

Serasan

Selain sektor perkebunan dan perikanan, Pemkab Natuna lewat Bupati Cen terus menjajaki peluang investasi. Terbaru, bersama Gubernur Kepri, Bupati Cen bertemu Dubes Tiongkok dan Dubes Vietnam, dua tetangga di utara Natuna.

Baca juga :  Demi Rempang Batam, Pemerintah Bakal Setop Ekspor Pasir Kuarsa

Khusus perkebunan, Salim Group turun menjajaki peluang investasi hilirisasi produk kelapa. “Insya Allah perusahaan Salim Group akan membangun pabrik pengolahan kelapa di tempat kita,” kata Bupati Cen merujuk ekonomi di Pulau Bunguran.

Kabar baiknya, Natuna juga berpotensi mendulang pertumbuhan ekonomi lewat sektor pariwisata dan perdagangan melalui Pulau Serasan. Sebab, di sana, Natuna telah memiliki PLBN Serasan sekaligus gerbang ekonomi perdagangan dan pariwisata ke Malaysia, seperti rute roro Batam ke Johor.

Toapaya

Lima tahun ke depan, Presiden Prabowo menggeber habis-habisan kebijakan hilirisasi di Tanah Air, termasuk ke Kepri. Lewat skema Proyek Strategis Nasional (PSN), Prabowo jor-joran PSN ke Kepri termasuk menyasar komoditas kelapa, kelapa sawit dan rumput laut.

Selain di Batam, tujuh PSN tadi juga tersebar di Bintan. Lokasinya di Toapaya sekaligus perluasan KEK Bintan di Galang Batang. Lokasi lainnya ialah Pulau Moto dan Kampung Masiran menjadi perluasan industri KEK Bintan lewat investasi PT BAI dengan smelter bauksit.

Dompak

Bersama Gubernur Kepri, Wagub Nyanyang getol merangkul kalangan pengusaha dan stakeholder di Kepri membuka pintu investasi seluas-luasnya, dengan memanfaatkan potensi lahan tidur atau tak tergarap di Bumi Segantang Lada menjadi insentif ke investor.

Baca juga :  Kadin Kepri Naik Daun, Makruf Masuk Pengurus Kadin Anak Bakrie

Khusus Dompak, Wagub berhasrat menjadikan SCBD ala Kepri. Selain menjadi pusat ekonomi baru di Tanjungpinang, juga menjadi pintu masuk kampanye memperkenalkan Tanjungpinang ibukota Kepri. Nah, Wagub Nyanyang menggaungkan istilah IKK alias Ibu Kota Kepri, yakni di Pulau Dompak.

Lahan kelolaan Pemprov di Dompak, pesaing Senggarang menjadi lokasi KEK Bintan di Tanjungpinang, belum tergarap seluruhnya. Namun belum terdengar skenario Wagub mendorong realisasi IKK Dompak tadi. Hanya saja, Pemprov dan DPRD Kepri tengah merampungkan dua Perda krusial bagi investasi.

Yakni, revisi Perda RTRW dan Ranperda Insentif Investasi. Melengkapinya, Pemprov mengajukan Ranperda Ketertiban Umum. Ketiganya menjadi prioritas Prolegda Kepri 2025 dengan puncaknya Ranperda RPJMD tahun berjalan. Ujungnya menghadirkan investasi nyaman dan aman.

Di Kalbar, Pemprov di sana menjadikan insentif investasi, lewat Pergub, cara mendongkrak PAD. Selain aset kelolaan Pemprov, nilai lebih Dompak ialah memiliki tiga pelabuhan penopang kepentingan investasi dan perekonomian. Yakni, Pelabuhan Roro, Pelabuhan Tanjung Moco dan Pelabuhan Dompak.

Kecuali Pelabuhan Roro, dua pelabuhan lainnya belum tergarap maksimal potensinya. Pelabuhan Dompak, khusus penumpang dengan rute internasional, malah mangkrak dan baru tahun ini disebut-sebut akan revitalisasi lewat pendanaan APBN melalui Kemenhub setelah beres persoalan pidana di pembelitnya selama ini.

(*)

Bagikan