Pakar Tepis Pandemi Hepatitis Misterius, Menko: Pemerintah Tanggung Perawatan!
angkaberita.id - Terlalu dini menyimpulkan serangan hepatitis misterius belakangan sebagai pandemi, meskipun WHO telah menyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB) per 15 April lalu lantaran banyak temuan kasus di sejumlah negara.
Meski demikian, pemerintah menyebut pemerintah bisa saja menanggung biaya perawatan nantinya di Tanah Air. Menko PMK, Muhadjir Effendy menunjuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, sebagai faskes rujukan kasus hepatitis akut misterius tadi.
Dia memastikan seluruh biaya perawatan pasien anak bergejala Ichterus (penyakit kuning) dan Hepatitis akan ditanggung BPJS Kesehatan, sebab kasus hepatitis misterius gejalanya mirip penyakit kuning.
"Apabila terjadi eskalasi situasi, kemudian dinyatakan sebagai kondisi tertentu, kejadian luar biasa atau wabah atau darurat bencana nonalam, maka biaya perawatannya bisa 'dicover' oleh pemerintah," kata Muhadjir, seperti dilansir CNN Indonesia mengutip laporan Antara, Senin (9/5/2022).
Dia juga menginstruksikan agar pasien hepatitis ataupun gejala kuning segera dirujuk ke rumah sakit tipe A. Terpisah, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pihaknya mengonfirmasi 15 kasus hepatitis misterius di Tanah Air. Kasus pertama terdeteksi di Jakarta, sebanyak tiga kasus.
Menkes menegaskan, penularan hepatitis melalui makanan lewat mulut. Nah, mengantisipasi merebaknya serangan di Tanah Air, terutama di anak-anak, kalangan dokter menyarankan pemeriksaan SGPT dan SGOT hati setiap terjadi gejala serangan hepatitis.
(*)