
Kriminal di Kepri Tahun 2017: Batam Kasus Terbanyak, Aksi Pencurian Hantui Tanjungpinang
angkaberita.id – Secara nasional, angka kejahatan sepanjang tahun 2017 menurun. Dari sebelumnya 140 kejadian per 100.000 orang tahun 2016 menjadi 129 per 100.000 di tahun 2017. Kepri termasuk provinsi dengan tingkat kriminal terendah di tanah air.
Di level Sumatera, Kepri hanya kalah dari Bangka Belitung yang bertengger di tiga terendah secara nasional. Nah, dari tujuh kabupaten/kota di Kepri, berdasar data BPS, laporan kriminal paling banyak tahun 2017 terjadi di Polresta Barelang, sebanyak 2925 kasus.
Menyusul kemudian Polresta Tanjungpinang sebanyak 519 kasus. Laporan tindak kriminal paling sedikit masuk di Anambas, yakni sebanyak 21 kasus. Total sepanjang tahun itu, termasuk laporan yang masuk ke Polda Kepri, di sekujur Kepri masuk laporan kejahatan sebanyak 4.350 kasus.
Laporan kasus ke Polresta Barelang bahkan jumlahnya dua pertiga total tindak kriminal se-Kepri. Khusus di Tanjungpinang, laporan tindak kriminal di ibukota Kepri, kasus paling banyak ialah pencurian dengan pemberatan, yakni 91 laporan.
Menyusul berikutnya pencurian sebanyak 86 kasus. Di urutan ke-3 hingga ke-5 paling banyak masuk ke Polresta Tanjungpinang, masing-masing, pencurian kendaraan bermotor (60), penganiayaan (52) dan kasus perlindungan anak (34).
Secara tren, tindak kejahatan di wilayah hukum Polresta Tanjungpinang tahun 2017 cenderung turun. Tahun 2015 terjadi 611 kasus, tahun 2016 sebanyak 592. Tahun 2017 turun menjadi 471 kasus.
Berdasarkan data Statistik Kriminal 2018, seperti ditulis Katadata, BPS mencatat kasus kriminal terbanyak dilaporkan di Sumatera Utara, paling sedikit laporan kejahatan masuk di Sulawesi Barat.
Sedangkan Jakarta, jantung tanah air berada di posisi kedua setelah Sumatera Utara. Sepanjang tahun 2017, BPS mencatat 336.652 tindak kejahatan di Indonesia pada 2017. Data dihimpun dari laporan Polda masing-masing provinsi di seluruh tanah air.
Provinsi Sumatera Utara paling banyak laporan jumlah tindak kejahatan, yakni sebanyak 39.867 kasus. Jakarta menempel di urutan kedua dengan jumlah angka kejahatan dilaporkan ke jajaran kepolisian di Polda Metro Jaya sebanyak 34.767 kasus.
Maluku dan Sulawesi Barat menjadi dua provinsi dengan kasus tindak kejahatan paling sedikit, masing-masing, 789 dan 1.841 kasus masuk ke kepolisian sepanjang tahun 2017.
Angka kejahatan di Kepri berada di urutan ke-24 dari 34 provinsi di tanah air, dengan jumlah laporan kasus kriminal sebanyak 3,7 ribu kasus. Di level Sumatera,
Provinsi Bangka Belitung merupakan provinsi dengan kasus kriminal paling sedikit di Sumatera, yakni sebanyak 1,9 ribu kasus sekaligus menempati urutan ke-3 terendah di tanah air.
Mengacu data statistik serupa, secara geografi Sumatera juga terbilang rawan tindak kriminal. Selain Jawa dan Sulawesi. Setidaknya merujuk peringkat 10 provinsi dengan kasus kejahatan tertinggi sepanjang tahun 2017.
Selain Sumatera Utara, Sumatera juga menempatkan Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Lampung dalam daftar itu. Masing-masing di urutan pertama, ke-6, ke-7 dan dan ke-9 secara nasional dengan laporan tindak kejahatan terbanyak.
Sulawesi mencatatkan diri dengan Sulawesi Selatan di urutan ke-5 dan Sulawesi Tengah ke-10. Jawa terdapat empat provinsi, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah, masing-masing di urutan ke-2, ke-3 dan ke-4 serta ke-8.
Praktis terdapat 4 provinsi di Sumatera rawan tindak kejahatan sepanjang 2017 sekaligus mengimbangi Jawa, juga dengan 4 provinsi. Sulawesi hanya 2 provinsi di daftar 10 provinsi dengan kasus kriminal terbanyak di tanah air.
(*)