angkaberita.id – Tak hanya menggencarkan investasinya, China diyakni juga tengah melebarkan ambisi militernya dengan membangun sejumlah pangkalan militer.
Amerika dikabarkan mulai ketar-ketir dengan rencana ini, apalagi sejumlah negara calon pangkalan militer dekat dengan kepentingan Amerika Serikat.
Kementerian Pertahanan Amerika dalam laporannya, mengungkapan sejumlah lokasi menjadi bidikan China seperti Timur Tengah, Pakistan, Pasifik barat hingga kawasan salju abadi di Artik.
Pentagon dalam laporan resminya, Kamis (2/4/2019) seperti dilansir laman theguardian.com, menyatakan rencana itu diyakini terkait kepentingan China mengamankan agenda prioritasnya, yakni jalur sutera baru lewat proyek infrastruktur skala global biasa dikenal dengan istilah One Belt One Road (OBOR).
Menurut laporan itu, setelah pangkalan militer di Djibouti, Beijing diyakini berencana membuka pangkalan militer di Pakistan. Amerika melihat pemilihan Pakistan sebagai ambisi China menjadi kekuatan adidaya dunia. Amerika sendiri memiliki kepentingan militer di Afghanistan, tetangga sekaligus tapal batas dengan Pakistan.
“Demi mengamankan inisiatif OBOR, China kemungkinan mendorong militernya meluaskan pangkalan militer ke luar negeri,” tulis Pentagon dalam laporan tahunannya ke Konggres. Pemilihan Pakistan juga bukan tanpa alasan. Selain kepentingan strategis, juga pertimbangan militer.
Selain Pakistan, Pentagon menyebut lokasi potensial lainnya seperti di Timur Tengah, Asia Tenggara dan Pasifik. Laporan itu mencuat seiring menguatnya aktivitas China di kawasan Artik.
Bahkan, dalam skenario Amerika, bukan tidak mungkin aktivitas sipil sekarang di kawasan itu dibarengi dengan pergerakan militer. Termasuk pengerahan armada kapal selam sebagai penyeimbang ancaman nuklir kepada China. Skenario ini juga menjadi bagian laporan tahunan militer Amerika ke Konggres.
Pentagon juga melaporkan keprihatinan Denmark atas minat China terhadap Greendland, termasuk proposa mendirikan stasiun penelitian di pulau milik Denmark itu. Bahkan, mengutip Pentagon, China juga menjanjikan renovasi bandara di pulau itu sekaligus meluaskan proyek pertambangan yang ada.
Inilah menurut Pentagon, rentan disusupi kepentingan militer. Selain benua Afrika, militer China juga terpantau telah membangun pos pengamatan terluarnya di sejumlah kepulauan di kawasan Laut China Selatan.
Tahun lalu, China dikabarkan juga mendiskusikan kemungkinan mendirikan pangkalan militer di timur laut Afghanistan, persisnya di kawasan Wakhan yang merupakan koridor sekaligus jalan tembus yang menghubungkan Afghanistan, Pakistan dan Tajikistan di Asia Tengah.
Lokasi itu juga berdekatan dengan China. Harian Washington Post dalam laporannya, mengonfirmasi kabar ini. Bahkan mengungkapkan adanya pos militer China di bagian timur Tajikistan. Lokasinya tak jauh dari koridor Wakhan.
Presiden China Xi Jinping diyakini tengah menjadikan kawasan terdekatnya, seperti Asia Tenggara dan Asia Timur sebagai halaman belakangnya.
Ambisi itu, menurut laporan TheGuardian.com, dibarengi dengan aktifnya China di forum dan lembaga internasional, kemudian menjadikan dirinya sebagai raksasa teknologi sekaligus jor-joran memberikan kebijakan ekonomi skala global.
“(Tujuannya) meluaskan pengaruh China secara internasional dan menjadikan posisinya penting secara regional,” tulis laporan Pentagon itu. Kebijakan Beijing ini, diyakini Pentagon, sebagai reaksi mereka atas kebijakan konfrontasional Amerika dalam membendung menguatnya pengaruh China. (*)