angkaberita.id –Karena kesibukan, ibu baru melahirkan biasanya memerah ASI alias air susu ibunya buat stok buah hatinya, termasuk menyimpan di kulkas.
Namun agar bayi Anda tak sakit, sebaiknya hindari 10 kesalahan menyimpannya. Meski tidak semua ibu baru dapat memberikan ASI-nya, namun ibu baru pasti membuat upaya agar tetap dapat menyusui bayinya, minimal 6 bulan pertama.
Nah, bagi ibu pekerja yang harus kembali bekerja namun masih tetap ingin menyusui bayinya maka yang dilakukannya adalah memerah ASI.
Sayangnya, banyak ibu yang tidak sengaja melakukan kesalahan saat menyimpan ASI perah (ASIP) mereka. Tentunya, agar cairan yang berharga itu tidak rusak, maka ibu harus tahu cara penyimpanannya dengan baik dan menghindari kesalahan-kesalahan yang umum terjadi.
Berikut ini kesalahan yang harus harus dihindari saat penyimpanan ASI perah:
Tidak mencuci tangan terlebih dahulu
Sebaiknya cuci tangan dan semua wadah penyimpanan secara menyeluruh. Beri label tanggal saat ASI dimasukkan ke dalam wadah dan catat nama anak Anda jika memberikan ASI kepada penyedia penitipan anak.
Bicarakan dengan penyedia layanan penitipan anak tentang bagaimana mereka membutuhkan ASIP tersebut dan diberi label.
Menyimpan ASI dalam jumlah besar
Jangan menyimpan sekaligus ASI dalam jumlah besar di satu wadah. Sebaiknya, simpan ASIP dalam jumlah kecil, kira-kira 50 – 100 ml saja, untuk mencegah limbah.
Membekukan ASI yang tersisa
Bila ASIP tersisa, sekali pun baru saja disisakannya, maka membekukannya akan mengurangi kualitas ASI. Sisa ASIP yang tersisa dalam botol setelah bayi selesai menyusui harus digunakan dalam waktu 2 jam, atau, jika didinginkan dengan cepat, digunakan untuk menyusui berikutnya. Sebaiknya cairkan ASIP tambahan jika diperlukan.
ASI tidak langsung didinginkan
Segera dinginkan ASIP setelah dikeluarkan. ASIP dapat bertahan pada suhu kamar (25 derajat Celcius) selama 4 jam (atau hingga 6 hingga 8 jam jika dinyatakan sangat bersih), tetapi yang terbaik adalah dinginkan sesegera mungkin.
ASI dapat diletakkan di kulkas terdalam (4 derajat Celcius). Cara terbaik adalah menggunakan ASI dalam waktu 4 hari, tetapi dapat didiningkan hingga 8 hari.
Memanaskan ASIP beku dengan microwave
Demi alasan kepraktisan, maka ibu menghangatkan ASIP dengan microwave, padahal cara ini tidak aman untuk bayi. Selain karena bisa membuat bayi melepuh, juga temperatur panas di microwave membuat vitamin dan sistem imun dalam ASI melemah bahkan hilang.
Sebaiknya letakkan botol di mangkuk berisi air hangat atau masukkan ke dalam air hangat. Untuk mencairkan ASIP dari freezer, letakkan botol atau wadah di kulkas semalaman, tahan di bawah air mengalir hangat, atau masukkan wadah ke dalam wadah berisi air hangat.
Setelah ASI dicairkan, ASI dapat disimpan dalam lemari es dan harus digunakan dalam waktu 24 jam. Menghangatkan ASI tidak dengan microwave, tetapi merendam dengan air hangat. Ashley’s Green Life Menghangatkan ASI tidak dengan microwave, tetapi merendam dengan air hangat.
Menyimpan ASIP di pintu kulkas
Bekukan ASI jika tidak langsung menggunakannya dalam waktu 24 jam. ASI mengembang saat membeku, jadi jangan mengisi ASI sepenuhnya ke dalam wadah penyimpanan. Simpan ASIP di freezer bagian dalam, bukan di pintu.
Mencairkan susu pada suhu kamar
Untuk mencairkan ASIP dari freezer, letakkan botol atau wadah di kulkas semalaman, tahan di bawah air mengalir hangat, atau masukkan wadah ke dalam wadah berisi air hangat. Setelah ASI dicairkan, ASI dapat disimpan dalam lemari es dan harus digunakan dalam waktu 24 ham. Tapi, hindari membiarkan susu dalam suhu kamar untuk mencairkan.
Menyimpan ASIP terlalu lama
Memang ASI bisa bertahan sampai 6 hingga 12 bulan. Tentu saja, kadar nutrisi antara ASI segar dengan ASI yang sudah disimpan 24 jam berbeda. Semakin lama ASI disimpan, maka semakin rusaklah nutrisi-nutrisi di dalamnya.
Bukan berarti ASI akan menjadi buruk dan membuat bayi sakit jika berada di dalam freezer lebih lama, hanya saja kualitas nutrisinya yang berkurang.
Jangan simpan ASI perah bersama makanan lain yang basah atau mudah basi. bostonmagazine Jangan simpan ASI perah bersama makanan lain yang basah atau mudah basi.
Menyimpan bersama makanan lain
Selain waktu simpan, penting pula diperhatikan cara dan tempat atau wadah penyimpanan. Alangkah baiknya, bila memiliki freezer atau kulkas khusus untuk menyimpan ASIP. Tetapi bila tidak ada, harus diperhatikan tempat penyimpanannya.
Tidak disarankan untuk menyimpannya bersama makanan yang cepat basi atau basah, misalnya daging, karena kemungkinan terjadi kontaminasi silang sangat tinggi.
Pompa ASI yang tidak bersih
Dari proses pemompaan pun harus diperhatikan alat beserta kebersihannya. Pompa yang tidak bersih atau kurang berkualitas membuat ASIP menjadi cepat rusak. (Intisari.grid.id/mayoclinic/kellymom.com/nakita.grid.id)