Pengusaha Travel Umrah Ancam Boikot Garuda, Tuding Penjualan Tiket Dimonopoli

Ilustrasi/Arie Sunaryo via Merdeka.com

angkaberita.id –Lantaran adanya monopoli penjualan tiket penerbangan umrah Garuda Indonesia oleh sejumlah biro perjalanan di Jakarta, sejumlah pengusaha travel umrah di Solo mengancam boikot penerbangan Garuda.

Seperti dilansir laman situs merdeka.com, Selasa (12/3/2019) kebijakan baru tersebut dianggap bisa merugikan pelaku biro haji dan umrah lokal.

Ketua Persaudaraan Pengusaha Travel Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi), Her Suprabu mengatakan, mulai 1 Maret 2019, penjualan tiket Garuda Indonesia hanya dapat dilakukan oleh 4 agen besar yang berada di Jakarta.

“Kami sangat menyesalkan kebijakan baru dari Garuda Indonesia. Masak terbangnya dari Solo, beli tiketnya di Jakarta. Kita akan boikot, kita akan beralih ke Citilink atau Lion Air,” ujar Her, Senin (11/3).

Her menjelaskan, Garuda Indonesia telah menunjuk 4 agen besar untuk melayani penjualan tiket penerbangan umrah. Keempat biro perjalanan tersebut adalah NRA, Maktour, Kanomas dan Wahana.

Dengan kebijakan tersebut, Her mengaku, para pengusaha travel umrah di Solo sudah tidak bisa memesan tiket secara langsung kepada Garuda Indonesia cabang Solo.

Untuk mendapatkan tiket, para pengusaha biro haji dan umrah lokal harus melakukan pembelian kepada agen yang ditunjuk tersebut dengan selisih harga yang lebih mahal.

“Akibat penjualan tiket yang dimonopoli sekarang, harganya lebih mahal. Selisihnya bisa mencapai Rp 1 juta dibanding harga sebelumnya,” katanya.

Selain monopoli penjualan tiket, para pengusaha travel juga merasa kecewa dengan sikap manajemen Garuda Indonesia.

Mereka dianggap tidak memiliki komitmen bersama. Pasalnya, kehadiran awal rute Solo-Madinah dan Solo-Jeddah yang saat ini dianggap sudah berkembang dan menjadi rebutan oleh sejumlah maskapai tidak terlepas dari kontribusi para biro umrah di Solo.

Di saat rute umrah sudah ramai, justru sekarang pihaknya merasa ditinggalkan. “Kami mendesak kepada Garuda Indonesia agar segera mencabut kebijakan itu.

Kalau tuntutan ini tidak diindahkan, kita bersepakat untuk memboikot Garuda Indonesia untuk layanan penerbangan jemaah umrah,” katanya.

Bahkan Perpuhi mengancam akan melakukan langkah hukum dan melaporkan Garuda Indonesia ke Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU).

Dia menilai, kebijakan tersebut telah melanggar UU No 5 Tahun 1999 tentang larangan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

Direktur Amira, Amir Bastari menambahkan, pihaknya akan menghentikan penjualan paket umrah dengan menggunakan fasilitas penerbangan Garuda Indonesia.

Menurutnya, kebijakan monopoli yang dilakukan oleh Garuda Indonesia saat ini dianggap telah merugikan biro haji dan umrah lokal.

“Karena kalau harus dipaksakan pun kita justru yang akan rugi. Jadi kalau tidak ada perubahan kebijakan, tentu kita akan alihkan ke maskapai lainnya, ” pungkas dia. [dan]

Bagikan