COVID-19: Varian Delta Di Kepri Terisolasi, Apa Indikasinya?

ansar ahmad dan muhammar rudi dalam suatu acara/foto via inikepri.com

COVID-19: Varian Delta Di Kepri Terisolasi, Apa Indikasinya?

angkaberita.id - Strategi herd immunity di Kepri dengan memperbanyak vaksinasi ke warga agaknya, untuk sementara, berhasil mengisolasi COVID-19 varian delta. Terbukti, jumlah pasien sembuh di Kepri teru meningkat, dan jumlah kasus harian juga cenderung menurun, khususnya di Batam dan Tanjungpinang. Asumsi itu, paling tidak, berdasarkan data terbaru Kemenkes RI.

Kendati Kemenkes mencatat kasus pandemi COVID-19 varian delta di Tanah Air mendominasi penambahan kasus, bahkan 80 persen hasil genome sequencing terkini ialah varian delta, namun jumlah kasus serupa di Kepri sejak kali pertama terungkap pada bulan Juli lalu, tercatat sebanyak 2 kasus, alias tidak terjadi penambahan.

Bandingkan dengan Sumatera Barat, pada awal Agustus tak tercatat laporan kasus COVID-19 varian delta di sana. Kini, seeperti dilansir detikcom berdasarkan data Balitangkes Kemenkes RI per 16 Agustus 2021, tercatat sebanyak 41 kasus varian delta sekaligus tertinggi di Sumatera. Bahkan, kasus varian delta di Sumatera daratan terhitung tinggi dibandingkan Sumatera kepulauan, seperti Kepri dan Babel.

Data terakhir, masih berdasarkan data Balitbangkes Kemenkes RI tadi, jumlah kasus varian delta di Tanah Air sebanyak kasus, alias berkurang dari laporan sebelumnya setelah adanya validasi dari Kemenkes RI. DKI Jakarta masih mencatatkan temuan kasus tertinggi, yakni 302 kasus. Kalimantan Timur terbanyak di luar Jawa, dengan 147 kasus varian delta.

Khusus Sumatera, melejitnya kasus varian delta di Sumatera Barat seiring melesatnya kasus COVID-19 di sana. Data terakhir, bahkan seluruh provinsi di Sumatera tak ada steril dari varian delta lagi. Bukan hanya itu, Sumatera juga terus mencatatkan diri terjangkit COVID-19 varian Alpha dan Beta, seperti juga kondisi di Tanah Air meskipun tak sedominan varian delta.

Varian Alpha, kali pertama teridentifikasi di Inggris, hanya banyak menyebar di Pulau Jawa, dengan DKI mencatatkan kasus tertinggi. Begitu juga dengan varian Beta, juga banyak di Jawa. Hanya saja, data terakhir Kemenkes RI, tidak terjadi penambahan kasus baru.

Bagaimana di Kepri? Kendati belum ada penjelasan resmi dari Satgas COVID-19 Kepri soal varian delta, namun diyakini ada andil tingginya vaksinasi membendung laju penularan varian delta di Bumi Segantang Lada. Sebab, Kepri di Sumatera persentase tertinggi vaksinasi. Bahkan, jika digabung dengan jumlah pasien COVID-19 sembuh, boleh disebut Kepri telah terbentuk herd immunity.

Sedangkan provinsi rendah persentase vaksinasi di Sumatera, untuk sebagian, terhitung tinggi temuan kasus varian delta terlaporkan. Hanya saja, belum ada jaminan 100 persen kondisi tak berubah, apalagi jika mengacu rendahnya rasio tracing di Kepri, setidaknya pada awal Juli 2021.

Padahal, pekerjaan rumah terpenting dari PPKM bukan hanya membatasi mobilitas, tapi menekan positivity rate melalui laju tracing COVID-19 di warga. Kabar baiknya, seiring pengalihan kebijakan vaksinasi dan tracing COVID-19 ke TNI-Polri, mulai terlihat agresivitas tracing antigen di Kepri. Di Batam, bahkan Pemko menggratiskan tracing antigen.

Kabar baiknya, Menkes Budi Gunadi Sadikin meyakini pandemi bukan mustahil berakhir di Tanah Air. Kuncinya, semua pihak harus merasa senasib sepenanggungan lantaran berada dalam satu bahtera sama. Nah, berkaca pengalaman nenek moyang, setiap generasi memiliki tantangannya masih-masing, termasuk pandemi COVID-19 sekarang!

(*)

Bagikan