
Beres-beres di PT Pelindo I Medan, Bagaimana Nasib Pelabuhan Di Bintan-Pinang?
angkaberita.id – Kementerian BUMN bersih-bersih pejabat di PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Tak tanggung-tanggung, Erick Thohir mengganti seluruh direktur utama empat Pelindo di Tanah Air, termasuk Pelindo I. Bagaimana nasib pelabuhan di Bintan dan Tanjungpinang?
“Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), Pelindo I bertekad untuk terus mewujudkan visi untuk menjadi gerbang utama Indonesia ke jaringan logistik global,” tulis pernyataan Pelindo I dalam ikun Instagram resminya, seperti dilansir CNBC Indonesia, Selasa (16/3/2021).
Seperti diketahui, Kementerian BUMN mengubah jajaran direksi PT Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III dan Pelindo IV, pada Senin (15/3/2021). Di Pelindo I, Menteri BUMN, Erick Thohir mencopot Dani Rusli Utama dari jabatan direktur utama, dan mengangkat Prasetyo.
Dirut Pelindo I baru sebelumnya menjabat Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo I. Joko Noerhudha mengisi kursi Prasetyo di Pelindo I. Prasetyo bukan orang baru di Pelindo I. Sebelum menjabat Dirut, lulusan ITS Surabaya, itu pernah menjabat General Manager Pelabuhan Benoa (2013).
Kemudian Direktur Utama PT Pelindo Properti Indonesia (2014), dan Kepala Biro Strategis dan Kinerja Korporat (2017-2020) PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Sedangkan Joko pernah menduduki jabatan Direktur Utama PT Terminal Petikemas Surabaya dan Direktur Teknik PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).
Melalui PT Pelindo Cabang Tanjungpinang, Pelindo I berpusat di Medan, mengelola pelabuhan penumpang dan barang di Bintan dan Tanjungpinang. Seperti Pelabuhan Sri Bintan Pura, Pelabuhan Sri Payung di Tanjungpinang serta Pelabuhan Sri Bayintan dan Pelabuhan Sei Kolak di Bintan.
Pelabuhan Sri Payung dan Pelabuhan Sei Kolak merupakan pelabuhan barang, alias peti kemas. Empat pelabuhan itu menjadi urat nadi ke berbagai tujuan, seperti Batam, Karimun, Lingga, Natuna dan Anambas serta ke luar Kepri. (*)