DPRD Tanjungpinang 2019-2024, Kejutan Wajah Baru Penghuni Senggarang
angkaberita.id – Hasil pemilu 2019 di Tanjungpinang benar-benar melahirkan kejutan. Selain meningkatnya kursi anggota perempuan, DPRD Tanjungpinang 2019-2024 juga bakal dominan dengan wajah baru.
Harapan besar publik disandarkan kepada penghuni baru kursi DPRD di Senggarang ini. Siapa saja mereka? Siapa parpol pengirim wajah baru terbanyak? Data KPU Tanjungpinang, dari 30 anggota terpilih DPRD Tanjungpinang, terdapat 17 orang di antaranya wajah baru.
Paling banyak berasal dari PDIP Perjuangan dan Nasdem, masing-masing 4 dan 3 wakil rakyat. Keseluruhan hanya 8 dari 10 parpol pemenang pemilu 2019 memiliki wajah baru di parlemen Tanjungpinang.
PKB merupakan kejutan, karena periode ini mendudukkan wakilnya di DPRD Tanjungpinang. Keduanya benar-benar baru. Dua parpol lainnya, yakni PKS dan Hanura masih terisi petahana. Khusus PKS, bahkan ketiganya berstatus petahana.
Berdasarkan daerah pemilihan, Tanjungpinang Timur mengirmkan wajah baru terbanyak. Yakni, 8 orang dari total sebanyak 12 legislator penghuni DPRD Tanjungpinang lima tahun mendatang.
Jumlah ini setara 66,6 persen kursi di daerah pemilihan dengan wilayah terluas dan jumlah pemilih terbesar. Dapil Bukit Bestari menyusul di urutan kedua, sebanyak 5 orang dari 8 legislator duduk di Senggarang. Persentasenya setara 62,5 persen.
Tanjungpinang Barat-Kota tercatat mendudukkan 4 wajah baru dari total 10 anggota DPRD Tanjungpinang periode lima tahun mendatang, setara 40 persen.
Berdasar parpol, wajah baru dari PDIP menguasai dua daerah pemilihan, yakni Tanjungpinang Barat-Kota dan Tanjungpinang Timur, masing-masing dengan 2 anggota terpilih DPRD bukan petahana. Sedangkan parpol lainnya rerata hanya seorang saja.
Kejutan ialah Nasdem, parpol besutan Surya Paloh ini menguasai daerah pemilihan Bukit Bestari, dengan wajah baru terpilih sebanyak 2 dari 5 wajah baru.
Para wajah baru ini bakal berkolaborasi dengan seniornya, yakni anggota DPRD Tanjungpinang petahana. Jumlahnya sebanyak 13 orang. Dari 13 orang itu, paling banyak berasal dari Golkar dan PKS, masing-masing 3 petahana. Bedanya, Golkar sebanyak 2 dari 5 anggota terpilih di DPRD Tanjungpinang merupakan wajah baru.
Termasuk Golkar dan PKS, total terdapat 8 parpol masih didominasi petanana, termasuk Hanura dengan 2 petahana. Sedangkan 5 lainnya, masing-masing seorang berstatus petahana.
Kalau Tanjungpinang Timur dan Bukit Bestari merupakan lumbung pengirim wajah baru terbanyak, dapil manakah yang menjadi benteng petahana? Berdasarkan data KPU, Tanjungpinang Barat-Kota dan Bukit Bestari, berdasarkan persentase, merupakan dua dapil benteng terkuat petahana.
Tanjungpinang Barat-Kota terkuat, jumlah petahana dari sini sebanyak 6 dari 10 kursi dapil. Tanjungpinang Timur sebanyak 4 dari 12 kursi, Sedangkan Bukit Bestari sebanyak 3 dari 8 kursi di DPRD Tanjungpinang.
Jika dipersentase, Tanjungpinang Barat-Kota 60 persen masih “mengirimkan” petahana. Bukit Bestari 37, 5 persen masih wajah lama wakilnya di Legislatif Sengggarang. Kemudian Tanjungpinang Timur sepertiga wakilnya berstatus petahana (33.3 persen).
Komisioner KPU Tanjungpinang, Susanty mengaku, pemilu 2019 Tanjungpinang tak hanya banjir anggota perempuan di DPRD Tanjungpinang, namun juga wajah baru.
Terpisah, Robby Patria Analis Politik Tanjungpinang mengatakan, banyaknya wajah baru membawa sisi positif sekaligus negatif, tergantung melihat perspektifnya.
Jika ukurannya ialah kesinambungan proses tupoksi DPRD, yakni legislasi, pengawasan dan budgeting (penganggaran) tentu perlu kerja keras dan penyesuaian tidak cepat.
Katanya, dengan mayoritas anggota baru akan membuat mereka lebih banyak belajar dulu soal kewenangan dan tuposki DPRD. Jangan sampai mereka tidak memahani tugasnya. Proses adaptasi itu menurutnya, bakal membuat agenda tidak bisa digesa dengan cepat. Namun itulah tantangannya.
“Positifnya, ada harapan masyarakat, wajah baru akan membawa perubahan baru ke arah lebih baik, misalnya dalam proses pengawasan. Kemudian lebih produktif membuat Perda dan tugas lainnya,” ujar Patria, kini tengah menyelesaikan studi doktoralnya di Johor, Malaysia.
Kepada wajah baru di DPRD Tanjungpinang, Patria berharap mereka cepat beradaptasi dan memahami kewenangan tupoksinya. Sehingga bisa keluar dari bayang-bayang para petahana di sana. “Kalau tak paham apa yang akan dilakukan, mereka akan menjadi follower senior-senior mereka yang sudah punya jam terbang,” Patria mengingatkan.
Sejak sekarang, menurutnya, para wajah baru harus mulai belajar dan menyesuaikan diri sehingga dapat menjadi energi baru dan memberikan atmosfer perubahan sekaligus kejutan di DPRD Tanjungpinang. Karena pekerjaan rumah Bumi Gurindam lima tahun ke depan bukannya berkurang, sebaliknya terus menumpuk.
(*)