Data BPS, Wisman Makin Enggan Nginap Di Kepri

angkaberita – Meskipun arus kunjungan ke Kepri meningkat, dua bulan terakhir justru terungkap wisman makin enggan menginap di Bumi Segantang Lada. Terbukti, berdasarkan data BPS, tingkat penghunian kamar alias occupancy ratio hotel di Kepri pada Agustus turun 1,45 poin dibanding bulan Juli.

Kini, di kisaran 48,05 persen. Padahal, Juli hampir menembus 50 persen. Persisnya, 49,50 persen. Begitu juga dengan rata-rata lama menginap wisman, dan termasuk wisatawan dalam negeri, di hotel berbintang di Kepri bulan Agustus hanya berkisar 1,88 malam, ajeg seperti bulan sebelumnya.

Kondisi tadi, untuk sebagian, menjadi potret sebenarnya pariwisata di Kepri. Yakni, meskipun terdapat tamu menginap, tetapi tak pernah penuh mengisi setengah kapasitas kamar hotel tersedia. Selebihnya, tamu juga menginap hanya menumpang tidur, bukan plesiran.

Perkara Laten

Siapapun Kadispar di Kepri, dua perkara laten agaknya terus menantang mereka. Yakni, (1) Tingkat Penghunian Kamar alias occupancy ratio dan lama menginap serta (2) Distribusi kunjungan wisman. Nah, khusus distribusi kunjungan wisman, tanpa terobosan khusus, arus kunjungan akan selalu terkonsentrasi ke Batam dan Bintan.

Sebab, (1) Secara rukun pariwisata, Batam dan Bintan, bukan hanya kuat di atraksi dan amenitas, tapi juga aksesnya tak tertandingi kabupaten/kota lainnya. (2) Batam-Bintan terdongkrak Nongsa-Lagoi, dengan kepentingan investasi mereka (3) Karakter pariwisata di Kepri berkat border tourism, alias wisata tetangga.

Konsekuensinya, ada tiada hajatan pariwisata, tetap akan ada arus kunjungan. Untuk sebagian, berkat skema bebas visa, dan sebagian lainnya selisih nilai tukar mata uang. Orang awam menyebut plesiran bermodal selisih kurs. Sebagai bukti, pemuncak arus kunjungan selalu Singapura dan Malaysia.

Pariwisata kurs, untuk sebagian, meskipun mendatangkan arus kunjungan, tapi tak selalu berakhir menginap. Sebab, mereka biasanya pulang hari, dan seringkali berkunjung di akhir pekan. Ujungnya, di occupancy ratio dan lama menginap tak terjadi lompatan drastis.

Kepri Berburu Kunjungan

Di akhir, Pemprov Kepri agaknya masih menjadikan arus kunjungan ukuran keberhasilan pariwisata. Karenanya, Dispar Kepri jor-joran mengejar 1,7 juta arus kunjungan ke Kepri. Caranya, untuk sebagian, jor-joran hajatan pariwisata di tiga bulan terakhir.

Terbaru, Kadispar Kepri merilis hajatan pariwisata di Oktober, dengan konsentrasi di Batam, Bintan dan Tanjungpinang. Lokasi, secara rukun pariwisata, terpenuhi seluruhnya. Premisnya, untuk sebagian, sederhana.

Menarik orang datang, harus ada keramaian. Soal, mereka nantinya menginap atau tidak, itu urusan lain. Pada titik itu, langkah Pemprov menargetkan 1,7 juta bukan mustahil. Apalagi, untuk sebagian, ukuran wisman ke Kepri berdasarkan arus keluar masuk, bukan kali pertama masuk.

(*)

Bagikan