angkaberita – PLN Batam menggelar diskusi publik terkait keberlangsungan energi menghadirkan Dirjen Kelistrikan Kementerian ESDM dan sejumlah narasumber penting lainnya, Selasa (1/7/2025). Diskusi bertajuk “Sinergi dan Kolaborasi dalam Mendukung Keberlangsungan Energi” di kantor PLN,
Diskusi guna memastikan informasi kebijakan penyesuaian tarif pemerintah melalui PLN Batam tersampaikan secara transparan dan utuh kepada seluruh pemangku kepentingan, khususnya pelanggan. Seperti diketahui, PLN Batam menyesuaikan tarif khusus pelanggan mampu dengan daya 3.500 VA (golongan R2 dan R3) serrta pelanggan pemerintah (golongan P1,P2 dan P3).
Perwakilan pelanggan rumah tangga di Batam menghadiri diskusi, termasuk jajaran komisaris dan direksi PLN Batam, serta sejumlah tokoh penting lainnya, baik langsung maupun daring. Seperti Dirjen Kelistrikan, perwakilan PT PLN (Persero), ESDM Kepri, Ombudsman Kepri, anggota DPRD Kepri dan Batam, serta Bapenda Batam.
Dirjen Kelistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu mengatakan diskusi langkah strategis meningkatkan pemahaman publik mengenai pentingnya penyesuaian tarif demi menjamin keberlanjutan layanan kelistrikan.
Pemerintah Tidak Subsidi PLN Batam
Ia menekankan PLN Batam perusahaan beroperasi mandiri tanpa subsidi dan kompenasi dari pemerintah. Sehingga selisih antara biaya pokok penyediaan listrik dan tarif menjadi tanggung jawab PLN Batam.
“Menyikapi tantangan tersebut, pemerintah mengambil keputusan secara hati-hati untuk menerapkan penyesuaian tarif listrik secara selektif, khususnya kepada pelanggan rumah tangga mampu dan golongan pemerintah, termasuk pelanggan layanan khusus dalam skema Kerja Sama Operasi (KSO) untuk suplai listrik ke Pulau Bintan,” jelas Jisman.
“Keseimbangan antara kepentingan penyedia jasa dan konsumen harus terjaga agar tercipta margin yang sehat tanpa mengorbankan keandalan pasokan listrik,” kata Jisman. Selanjutnya dia menyatakan optimism dengan kemampuan manajerial solid serta kolaborasi lintas sektor, PLN Batam mampu menjaga keseimbangan keberlanjutan ekonomi dan kualitas layanan bagi masyarakat.
Kepala Ombudsman Kepulauan Riau, Lagat P. Siadari mengapresiasi komitmen PLN Batam menyediakan layanan listrik andal dan terjangkau bagi warga. Ia menilai penyesuaian tarif untuk golongan tertentu merupakan langkah realistis demi menjaga mutu pelayanan di tengah tekanan ekonomi.
Testimoni Ombudsman
“Kami memahami kondisi yang dihadapi PLN Batam. Untuk itu, mari kita dukung bersama kebijakan ini sebagai bentuk upaya kolektif menjaga kualitas layanan kelistrikan secara adil dan berkelanjutan,” ujar Lagat. Melalui forum ini, PLN Batam menegaskan keberhasilan menjaga keberlangsungan energi bukan hanya menjadi tanggung jawab penyedia layanan.
Tapi, juga memerlukan sinergi dan partisipasi aktif seluruh pihak, baik pemerintah, pelanggan, maupun masyarakat luas. “Penyesuaian ini tidak diberlakukan secara menyeluruh, melainkan sangat selektif dan hati-hati. Hanya 7,49% dari total pelanggan PLN Batam yang terdampak, yaitu golongan rumah tangga mampu dan golongan pemerintah dengan penyesuaian tarif sebesar 1.43% dari tarif sebelumnya,” jelas Dorut PLN Batam, Kwin Fo.
Ia menambahkan dengan terselenggaranya diskusi publik ini, PLN Batam berharap masyarakat semakin memahami urgensi kebijakan penyesuaian tarif serta turut mendukung upaya perusahaan dalam menjaga keberlanjutan energi yang andal dan efisien bagi Kota Batam dan sekitarnya.
“Kegiatan hari ini bukan sekadar pertemuan formal, tetapi manifestasi semangat kebersamaan untuk saling memahami dan memperkuat kolaborasi antarpihak. Kami percaya, sistem kelistrikan yang tangguh hanya dapat terwujud melalui kerja sama yang erat dan berkesinambungan,” kata Kwin Fo.
(*)