Kejar Dana Insentif Stunting, Kepri Disebut-sebut Coba Resep Surabaya
angkaberita.id - Seperti tak ingin tertinggal dari Pemko Batam dan Pemkab Natuna, Gubernur Ansar agaknya tak ingin melewatkan setahun waktu tersisa mengejar target stunting 14 persen secara nasional. Selain ingin mengejar rapor biru stunting, juga bukan mustahil dapat duit insentif stunting miliaran nantinya.
Terbukti, Gubernur Ansar rela memangkas anggaran sejumlah OPD di tahun 2024, dengan Dinas PUPR paling besar kena pangkas. Kata Sekdaprov, sebagian anggaran dialokasikan keperluan menurunkan stunting di Kepri.
Lewat Dinkes, tahun terakhir target stunting 14 persen nasional, Pemprov agaknya tak ingin mengecewakan Gubernur Ansar. Setelah hanya turun tipis di tahun 2023, versi e-PPGBM, angka kasus stunting masih di atas 14 persen.
Jauh dari target Gubernur Ansar di depan Wapres Makruf Amin saat ke Pulau Penyengat. Bersama Pj. Wako Hasan, Gubernur Ansar kompak keroyokan menangani stunting. Hasan bahkan bela-belain ikut Musrenbang di kelurahan demi menyerap usulan soal stunting.
"Karena itu visi misi dan prioritas kerja saya sebagai walikota," tegas dia, seperti dikutip keprinews, Jumat dua pekan lalu, merujuk target pengentasan kemiskinan, pengendalian inflasi dan penurunan stunting.
Terbaru, disebut-sebut, Dinkes Kepri telah mengantongi resep menurunkan stunting di Kepri. Sumber di internal Dinkes menyebut, mereka coba meniru resep sukses Pemko Surabaya menangani stunting. Tahun 2022, mereka menjadi terbaik di Tanah Air.
Calon Pengantin
Hebatnya, penurunan kasus hitungan dua tahun saja. Tahun 2020, sebanyak 12.788 balita stunting menjadi 923 di akhir tahun 2022. Sangat turun drastis. Data SSGI, tahun 2021 stunting di angka 28,9 persen. Tahun 2022 menjadi 4,8 persen. Resepnya? Kadinkes Surabaya menyebut kerja keras lintas OPD.
"Bukan hanya kerja keras PD (pemerintah daerah), kecamatan dan kelurahan saja, tetapi juga melibatkan semua unsur. Mulai akademisi, perguruan tinggi hingga para Kader Surabaya Hebat (KSH) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)," beber Kadinkes Ninik, pada satu kesempatan.
Sektor kesehatan, Dinkes menggeber penanganan hulu stunting. Lewat analis calon pengantin, ibu hamil, balita dan anak-anak berisiko stunting. Kepada mereka diberikan nutrisi tambahan. Dinas Perempuan membantu dengan pendampingan ke calon pengantin hingga memiliki momongan, alias buah hati.
Di Kepri, pengakuan sejumlah pihak terkait, waktu habis keperluan koordinasi. Sedangkan dukungan anggaran tak tersentuh. Nah, temuan tadi klop dengan olok-olok resep Pemda menangani setiap persoalan terjadi. Yakni: "Konsultasi ke pusat, koordinasi di level provinsi, dan sosialisasi ke kabupaten/kota".
Nah, tahun 2024 menjadi kesempatan terakhir Gubernur Ansar menurunkan kasus stunting di Kepri secara signifikan. Apalagi bekal Kepri memadahi keperluan itu. Selain dukungan bansos di APBN dan APBD, juga TNI-Polri bakal turun tangan menyukseskan penurunan stunting di Tanah Air.
(*)