angkaberita.id – Dulu dua gadis ini terlahir sebagai bayi kembar siam. Keduanya juga terlahit dempet bagian tubuhnya hingga kemudian dilakukan operasi pemisahaan 13 tahun silam.
Gadis kembar dempet itu bernama Kendra dan Maliyah Herrin. Kini mereka telah beranjak dewasa, dan masing-masing memiliki tubuh masing-masing setelah tubuhnya dipisahkan dalam operasi 13 tahun lalu.
Dilansir dari Daily Mirrror pada Rabu (23/4/2019), mereka adalah kembar siam dempet yang melakukan operasi pemisahan untuk pertama kalinya dunia.
Kali ini mereka ingin membagikan kisah, bagaimana mereka hidup dengan tubuh dempet, hingga kemudian dipisahkan dan beranjak dewasa. Kendra dan Maliyah adalah kembar siam pertama di dunia.
Keduanya menjadi perintis ketika tubuh dempet mereka dipotong saat berusia 4 tahun melalui prosedur operasi. Kendra mengatakan, “Ketika orang pertama kali mendengar cerita kita mereka suka mengajukan pertanyaan, yang membuat kami merasa berbeda.”
Saat dilahirkan, Kendra dan Maliyah memiliki perut, panggul, hati, usus besar, dan dua kaki. Ketika orangtua mereka sedih melihat kondisi putrinya, mereka membuat keputusan untuk memisahkannya melalui operasi untuk pertama kalinya.
Usia mereka pada saat itu masih 4 tahun, tepatnya pada 7 Agustus 2006, dalam operasi yang berlangsung selama 18 jam. Itu adalah pertama kalinya ahli bedah memisahkan kembar siam yang berbagi satu ginjal.
Mereka juga harus melakukan persiapan selama berbulan-bulan sebelum operasi dilakukan. Setelah proses operasi pemisahan yang sulit, para dokter juga masih harus mengoperasi masing-masing secara terpisah selama 8 jam.
Erin dan Jake adalah orang tua Maliyah dan Kendra, mereka sebelumnya membuat keputusan sulit apakah perlu melakukan operasi atau tidak. Dikatakan bahwa putri mereka memiliki masa hidup yang sulit dan singkat karena ginjal mereka.
Namun di sisi lain operasi semacam itu belum pernah dilakukan. Saat berbicara dalam dokumenter BBC, Three Living Differently, Maliyah mengatakan :
“Orang tua kami berbicara tentang hari yang terpisah, saat kami masih sangat muda dan kami tidak mengerti tentang apa yang terjadi,” katanya.
Setelah melakukan operasi tersebut, Kendra dan Maliyan menghabiskan waktu selama lebih dari 1 bulan di rumah sakit sebelum diizinkan pulang.
Kendra diberikan satu ginjal, sementara adiknya Maliyah dialisis setelah operasi, kemudian ibunya menyumbangkan satu ginjalnya kepada putrinya.
Namun, sayang 10 tahun setelah transplantasi ginjal, Maliyah harus kembali menjalani diaslisis. Ibunya Erin mengatakan, “dia hanya mengambil langkahnya, dia harus berurusan dengan kehilangan teman-temannya dan aku kagus seberapa baiknya dia.”
Maliyah memiliki transplantasi ginjal keduanya tahun lalu, dan sejauh ini telah berhasil. Kini kondisi Kendra dan Maliyah telah membaik, tetapi mereka memiliki satu kaki, dan menolak untuk menyerah dengan kondisinya.
Keduanya bersikukuh bahwa mereka masih bisa berolahraga demi membangun kekuatan fisik mereka dengan kruk sepanjang waktu. Mereka merasa masih kuat untuk berolahraga dan menolak menyerah dengan kondisinya.
Mereka merasa masih kuat untuk berolahraga dan menolak menyerah dengan kondisinya. Kendra dan Maliyah, dari Salt Lake City di Utah, Amerika Serikat memiliki banyak teman-teman di sekolah dan mereka menerima keterbatasannya.
Maliyah mengatakan, “Kami beruntung dan kami tidak pernah diganggu di sekolah, tetapi saya tahu banyak orang yang tidak seberuntung kami.”
Sama seperti remaja lainnya, mereka juuga masih mengerjakan pekerjaan sehari-hari mereka termasuk membuat makan malam.
Sementara mereka berbagi ikatan erat dengan orang tua mereka, kakak beradik kembar ini menghabiskan waktu paling banyak dengan satu sama lain. (Intisari.grid.id)