Pemilu Nigeria, Terbitkan Uang Baru Siasati Praktik Money Politics
angkaberita.id - Bola Tinubu, Capres usungan partai pemerintah (APC), memenangi Pilpres Nigeria, Rabu (1/3/2023) berdasarkan hasil penghitungan suara dari TPS di sana. Dia mengungguli Atiku Abubakar, Capres dukungan oposisi (PDC), dan Peter Obi Capres dari Partai Buruh.
Meski meraih suara terbanyak, Tinubu justru kalah di kandangnya. Obi memenangi pemungutan suara di Lagos, negara bagian Tunubu dielu-elukan karena saat menjabat gubernur berjasa memodernkan bekas ibukota Nigeria itu.
Maju dengan slogan kampanye "Emi Lokan", atau "Giliranku", Tinubu mendapatkan dukungan penuh Muhammad Buhari, presiden periode sebelumnya. Pemilu kemarin, seperti dilaporkan TheGuardian, menjadi pemilu tersengit sejak berakhirnya pemerintahan militer di negara berbahasa Inggris sekaligus kekuatan ekonomi terbesar di Benua Afrika itu.
Terlepas dari hiruk pikuk dan aksi saling tuding di antara kandidat Capres, Pemilu Nigeria dengan coblosan pada 26 Februari pekan lalu, memiliki catatan khusus, terutama soal ikhtiar memerangi politik uang atau jual beli suara, kalau di Tanah Air, biasa disebut fenomena serangan fajar.
Yakni, dengan menerbitkan uang baru. Meskipun, belakangan pelaksanaanya kacau balau tak sesuai rencana akibat penarikan uang massal serentak. Pihak Bank Sentral Nigeria berdalih penerbitan uang baru guna menekan aksi penculikan berujung permintaan tebusan. Alasan lainnya, 85 persen duit berada di tangan warga, bukan di perbankan.
(*)