Rakernas PDIP Umumkan Kandidat Capres, Ada Ganjar-Puan?
angkaberita.id - Rapimnas PKS sepakat mengutus ketum dan wakil ketua majelis syuro bertandang ke Nasdem menjajaki kemungkinan koalisi ke Pilpres 2024. Selasa (21/6/2022) hari ini, PDIP berjanji mengumumkan kandidat capres usungan mereka ke kontestasi elektoral serupa.
Rakernas PDIP, Selasa-Rabu (21-22/6/2022) ditunggu-tunggu lantaran bakal menjadi "bekal" melihat peta konstelasi Pilpres mendatang, terutama poros koalisi. Puan Maharani, Ketua DPP PDIP tak menampik kabar itu. "(Rakernas) salah satunya ya nama-nama (capres)," kata dia, seperti dikutip CNN Indonesia, Selasa (21/6/2022).
Namun, Puan mengelak ketika diminta mengungkapkan sejumlah nama kuat. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan, Rakernas akan membahas sejumlah hal strategis, termasuk Pilpres 2024. Dia menambahkan, Rakernas juga akan membahas soal desa. Ketum PDIP Megawati, klaim Hasto, telah mengantongi sejumlah nama itu.
"Beliau terus mempertimbangkan," sebut Hasto. Rakernas merupajan amanat Kongres V PDIP di Bali, 8-11 Agustus 2019 silam. Tema Rakernas "Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat". Dua pekan terakhir, publik di Tanah Air disuguhkan sejumlah peristiwa politik penting menuju 2024. Selain Rakernas Nasdem, Jumat akhir pekan lalu, sepakat merekom tiga nama ke Pilpres lewat koalisi.
Juga kesepakatan koalisi Gerindra-PKB sehari setelahnya, Sabtu pekan lalu. Kemudian, PKS langsung menggelar Rapimnas sehari setelahnya. Keputusannya, PKS mengutus Ketum Ahmad Syaikhu dan Waketum Majelis Syura, Shohibul Imam bertemu Surya Paloh, Ketum Nasdem, Rabu (22/6/2022). Rapimnas PKS juga tak menyebut nama, tapi mengamanatkan koalisi.
Namun, sudah menjadi rahasia umum, PKS diyakini mendukung capres usungan Nasdem, Anies Baswedan. Simpul itulah, untuk sebagian, diyakini menjadi titik masuk penjajakan koalisi sebelum mengajak parpol ketiga sekaligus penggenap presidential threshold ke Pilpres.
Dengan terbentuknya KIB dan KIR, praktis pilihan tinggal ke Demokrat dan PDIP. Hanya, dengan status PDIP menjadi satu-satunya parpol dapat mencapreskan tanpa perlu koalisi. Demokrat menjadi pilihan masuk akal kedua, jika PKS dapat meyakinkan Nasdem. Simpulnya di Anies-AHY. Kecuali Demokrat, PKS juga sempat penjajakan koalisi "Semut Merah" dengan PKB.
Jika terealisasi, Nasdem Cs dapat menjadi poros koalisi ketiga, atau keempat jika asumsinya PDIP membuka poros terpisah, menyusul KIB dan KIR. Meskipun, dengan konstelasi sekarang, justru terbuka peluang dua koalisi saja ke Pilpres. Artinya, Nasdem dan PDIP bakal melebur ke dua koalisi telah ada.
Ganjar Jagoan PDIP
Jika melihat kecenderungan terakhir, terutama setelah Nasdem memastikan Ganjar menjadi capres usungan mereka ke koalisi Pilpres kelak, PDIP kemungkinan besar memasukkan Ganjar dalam daftar potensial Capres 2024 mendampingi Puan Maharani. Alasannya, Ganjar meskipun bukan "darah biru" PDIP, tapi elektabilitas telah menembus 30 persen, batas aman pertama.
Puan, untuk sebagian, argumentasinya diangggap sudah waktunya diberikan tantangan strategis setelah menduduki sejumlah jabatan krusial di Tanah Air, seperti menteri dan kini Ketua DPR. Selebihnya, seperti juga Demokrat, Puan merupakan "Putri Mahkota" parpol berakar ke ijtihad politik Sukarno, Proklamator RI.
Rekomendasinya, boleh jadi, PDIP akan melihat dinamikanya hingga enam bulan ke depan, alias akhir Desember 2022. Jika elektabilitas Ganjar terus bertahan, atau bahkan menanjak 30 persen lebih, tahun depan PDIP akan menetapkan dia menjadi capres PDIP. Begitu juga dengan Puan, selama setengah tahun ke depan, juga harus mampu mendapatkan kepercayaan publik, meskipun berupa elektabilitas di lembaga survei.
Nama lain, kecuali ada kejutan, PDIP kemungkinan besar tak jauh dari usulan Nasdem, seperti Andika Perkasa dan Erick Thohir. Pada titik itu, PDIP dan Nasdem sejatinya berada di rel politik Pilpres sama. Kecuali Nasdem bikin kejutan, untuk sebagian, bukan mustahil PDIP-Nasdem kembali berkoalisi, opsinya bergabung sama-sama bergabung ke KIB atau KIR, atau skenario lain, Puan-Andika!
(*)
.