angkaberita - Skema border tourism terus bergaung di tapal batas utara Kepri. Setelah Anambas merintis akses Tioman ke Tarempa, Natuna disebut-sebut mulai melirik wisman asal Serawak di Malaysia Timur. Bahkan, meskipun skala terbatas, penjajakan akses transportasi telah dilakukan berbekal Serasan.
Skenarionya melibatkan rute Semetan di Kucing (Serawak), dengan Ranai lewat Serasan pergi pulan (PP). Pengoperasian PLBN Serasan menjadi pintu menggeber arus barang dan jasa, termasuk orang lewat interaksi pariwisata skema border tourism alias lintas batas.
“Ikatan keluarga mereka (di Natuna dan Serawak) kan kuat, karena sebagian orang Serasan berasal dari keluarga di Kucing (Serawak),” ungkap kalangan dekat Pemkab Natuna. Selain pariwisata bahari, Natuna disebut-sebut akan menggarap lewat atraksi pariwisata religi dan budaya.
Pemkab Natuna, lewat Bupati Cen, bahkan berencana mengembangkan sejumlah destinasi baru, seperti atraksi panorama bawah laut dan sebagainya. Terpisah, Pemprov Kepri melalui Badan Pengelola Perbatasan mengamini langkah penjajakan akses transportasi Natuna ke Serawak.
Bahkan, lewat skema bisnis ke bisnis, telah penjajakan informal. “Jadi nanti dari pengusaha kapal yang bergerak,” kata Doli Boniara, Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kepri, pekan lalu. Pengoperasian PLBN Serasan menjadi pendorong mereka terus aktif penjajakan skema kerjasama.
Terkait moda transportasi, Doli mengaku tengah pembahasan. Skemanya seperti feri Batam ke Johor, atau speedboat dari Tioman ke Tarempa. Khusus Tioman-Tarempa bahkan beberapa waktu lalu telah uji coba perjalanan mereka dengan jarak tempuh empat jam kapal cepat.
Tantangan Akses Transportasi
Secara destinasi, diakui Guntur Sakti, Natuna terbilang siap menerima arus wisman, termasuk dari Serawak. Tantangan Pemkab Natuna membuka akses transportasi sekaligus nadi industri pariwisata di Kepri. Kabar baiknya, Natuna telah memiliki PLBN di Serasan.
Pemkab dapat mengoptimalkan Serasan menjadi simpul pengelolaan pariwisata. “(Apalagi) Natuna sudah pernah garap event jet ski di Serasan sebagai daya tarik,” sebut Staf Ahli Gubernur Kepri Bidang Ekonomi Dan Pembangunan sekaligus Kadispar Kepri sebelum Hasan.
Kadispar Kepri sebelum Hasan, itu menambahkan tantangan Pemkab dan Pemprov selanjutnya ialah mencipatkan pasar sekaligus permintaan. Istilah dia, creating demand. Sebab, kondisinya tak seperti border tourism rute Singapura-Batam, atau Johor-Tanjungpinang.
Meskipun skala masih terbatas, lanjut Guntur, potensi ekonomi pariwisata di Natuna lewat border tourism tak bisa disepelekan. Syaratnya, mereka tak perlu mengejar mass tourism. Tapi, kalaupun ke situ, Natuna telah memiliki bekal menggarapnya. Seperti Geopark, dan situs kebudayaa serta religi.
Senada Buralimar, Kadispar Kepri sebelum Guntur. Bahkan, pengakuan dia, Natuna memiliki sejumlah destinasi wisata tak kalah dari Raja Ampat di Papua. Pesaing Natuna menggarap wisman dari Serawak ialah Kalbar dan provinsi lainnya di Kalimantan. Kelebihan mereka wilayah satu daratan.
(*)