BRK Syariah Laba Ratusan Miliar, Bupati Cen: Jatah Natuna Untuk Kesejahteraan Warga

angkaberita – Pemkab Natuna kebagian laba Bank Riau Kepri (BRK) Syariah Rp 6,6 miliar, termasuk Rp 601 juta duit jatah CSR. Bupati Cen Sui Lan memutuskan penerimaan tadi, termasuk deviden hasil penempatan saham Pemkab Natuna di BRK Syariah sepenuhnya bagi kesejahteraan warga.

Lewat APBD, deviden akan dipergunakan mendanai program kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendidikan, penguatan UMKM dan pemberdayaan warga kurang mampu. Pemkab berhak deviden sebesar Rp 6 miliar. Duit nantinya masuk ke PAD di APBD Natuna.

Selanjutanya keluar membiayai program kebutuhan dasar warga, termasuk lewat skema CSR BRK Syariah. “Ini semua (deviden) untuk kepentingan masyarakat,” tegas Bupati Cen, Selasa (29/4/2025). Sebelumnya di Natuna sempat mencuat wacana menarik saham di BRK Syariah demi menambal utang APBD akibat defisit.

Baca juga :  Arif Jabat PLH Gubernur Kepri, Ini Kewenangan Dan Tunjangan Bulanannya!

Namun belakangan meredup. Penempatan saham ke BRK, kata Bupati Cen,  merupakan kebijakan strategis Pemkab meningkatkan PAD. Sebab, bisnis jasa keuangan ke depan menjadi sektor potensi mendongkrak PAD, khususnya lewat BRK Syariah. Ke depan, BRK Syariah berpeluang kian profitable alias memberikan laba.

Selain jelas market share-nya, BRK Syariah juga jelas captive market-nya juga terus berkembang. “Ini menguntungkan bagi daerah. Ke depan, portopolio sahamnya kita tingkatkan demi memperkuat PAD dan mewujudkan kemandirian untuk kemajuan daerah,” beber Bupati Cen.

Senin (28/4/2025, Bupati Cen menghadiri RUPS BRK Syariah di Menara Dang Merdu, Kantor BRK Syariah Pusat di Pekanbaru. Hadir Gubernur Riau, Abdul Wahid dan walikota/bupati di Riau dan Kepri pemilik saham bank kongsi Riau dan Kepri. Tahun 2024, BRK Syariah laba bersih Rp 350 miliar. Pemkab Natuna pemegang saham terbesar ke-9 dari 17 Pemda di BRK Syariah. (*)

Baca juga :  COVID-19: Megap-mega Kena Pandemi, Sejumlah Pemprov Ngutang Ke Pusat. Bagaimana Kepri?

Bagikan