angkaberita - Kendati rekrutmen direksi BUMD Energi Kepri baru tutup 30 April, Pemprov Kepri tetiba mengumumkan kabar mereka meneken kerjasama participating interest (PI) ke Blok Migas Natuna, Kamis (24/4/2025). Gubernur Ansar memamerkan senyum semringah usai Pemprov resmi kongsi Migas di Natuna.
“Kami terus inovasi untuk memanfaatkan potensi daerah, dengan pengelolaan PI 10 persen ini,” ujar Gubernur Ansar, seperti tribunbatam tulis, kemarin. Dengan kongsi tadi, Kepri lewat PT Pembangunan Kepri Northwest Natuna dan Prima Energy di Blok Northwest Natuna resmi bermitra, setelah bertahun-tahun mandeg.
Prima Energy merupakan kontraktor pemegang konsesi di situ. Kongdis pengalihan hak partisipasi sebesar 10 persen tadi diteken di Gedung Daerah Tanjungpinang. Sekretaris SKK Migas, Bupati Natuna dan Bupati Anambas menjadi saksi kongsi tadi.
Hadir juga Dirut PT Pembangunan Kepri, Azwardi Anas. Pengalihan bersandar ketentuan kontrak bagi hasil (PSC) dan Permen ESDM No. 37/2016 dan perubahannya, Permen ESDM No. 1 Tahun 2025. Nah, di Permen ESDM terbaru tadi, pemberian PI kepada BUMD bentuk pemberdayaan daerah terlibat kegiatan hulu migas.
Kuasa Gubernur Bertambah
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia meneken Permen ESDM tadi di bulan Januari. Perubahan terpenting, Gubernur memiliki kewenangan lebih berkenaan kongsi participating interest. Gubernur disebut dapat menunjuk anak usaha BUMD menggarap participating interest.
Nah, karena BUMD Energi Kepri, dilahirkan khusus menggarap PI Blok Migas di Natuna, belum beroperasi. Skenario kongsi kemarin, untuk sebagian, lewat PT Pembangunan Kepri melalui anak usahanya. Dalam Permen ESDM versi Bahlil, kepemilikan BUMD dapat melibatkan saham pihak ketiga.
Hadirnya Dirut PT Pembangunan Kepri menguatkan skenario tadi. Apalagi, wilayah kerja Migas di Natuna, istilah resmi Blok Migas, juga tersebar di tujuh lokasi. Artinya, BUMD Kepri, masing-masing, lewat anak usahanya nanti dapat berpartisipasi di tujuh Blok Migas.
Nah, karena BUMD Energi Kepri belum ber-direksi, PT Pembangunan Kepri menjadi tonggak awal, alias milestone. Selanjutnya BUMD Energi Kepri, lewat anak usahanya, akan menggarap enam Blok Migas sisanya di Natuna-Anambas, termasuk Blok Duyung.
Itu, untuk sebagian, seperti penjelasan Asisten II Setdaprov Kepri Luki Zaman, dalam satu kesempatan. Yakni, BUMD Energi Kepri menjadi holding, alias induk usaha. Bedanya, saat dikonfirmasi soal kongsi PT Pembangunan Kepri Northwest Natuna, dia terkesan menghindar.
“Saya mau boarding pula, (sebe)ntar dijelaskan ya. Atau bisa via Karo Ekbang dulu,” kelit dia, Jumat (25/4/2025). Kabar baiknya, dengan participating interest harapan Kepri bertambah PAD bukan isapan jempol. Pemprov Riau telah membuktikan dengan PI di Blok Rokan.
Hasilnya, dua tahun terakhir mengalir duit triliunan ke APBD, termasuk ke kabupaten/kota di sana. Hanya, sejak Pertamina Hulu Rokan butuh biaya banyak menggenjot lifting Migas penugasan, jatah PI tersalur terjun bebas. Ujungnya, Pemprov hampir bangkrut gegara APBD Riau 2024 justru menanggung utang Rp 2,2 triliun akibat proyeksi duit PI meleset.
(*)