angkaberita - Kendati berlokasi jauh dari Jakarta dan Batam, dua jantung ekonomi di Tanah Air, Bupati Cen Sui Lan tak kehilangan cara mendatangkan calon investor. Sebaliknya, dia justru bersemangat membujuk mereka ramai-ramai datang ke Natuna dengan kemudahan investasi.
Sebagai bukti, dia segera membenahi dua pintu akses investasi. Yakni, akses penerbangan dan transpotasi laut. Sebab, akses transportasi menjadi pekerjaan rumah menahun guna mendongkrak investasi. Tanpa konektivitas, arus jasa dan barang, termasuk orang, ke Natuna terbatas.
Ujungnya, perputaran ekonomi juga tersendat. Sejak menjabat Jubir Kepri di DPR, Cen telah berupaya mengurai sumbatan investasi ke Natuna tadi, dengan jor-joran mengalirkan duit APBN demi perbaikan infrastruktur laut dan udara di kabupaten tapal batas Kepri tadi.
Tak hanya pembenahan aset dan sarpras bandara di Ranai, tapi juga mengalirkan subsidi lewat APBN agar harga tiket penerbangan ke Natuna terjangkau. Dia juga telah mencoba agar rute penerbangan ke Natuna tak terkonsentrasi ke sejumlah maskapai saja. Ujungnya monopoli dan harga tiket mahal.
Bagi Cen, jika penerbangan ke sana lancar dengan harga tiket murah tentu meningkatkan arus kunjungan orang. Ujungnya, ekonomi berputar. Selain akses udara, Bupati Cen juga berusaha membenahi konektivitas laut, termasuk ke Negeri Jiran, demi pertumbuhan ekonomi, termasuk lewat PLBM Serasan.
Pabrikan Kelapa
Bahkan, demi pertumbuhan ekonomi di sana, dia menggagas perlunya penerbangan langsung Natuna ke Tiongkok serta pembukaan rute transportasi laut (direct call) serupa. “Tujuannya, agar investasi di Natuna cepat berkembang. Dengan datangnya investor-investor baru,” kata Bupati Cen, baru-baru ini.
Cara serupa juga telah dilakukan Batam lewat BP Batam. Di Kepri, Batam masih menjadi penopang pertama dan utama pertumbuhan ekonomi. Dengan kontribusi dua pertiga ke PDRB Kepri, melalui jasa ekspor dan perdagangan.
Pembenahan pintu investasi prasyarat mendatangkan investasi, dan tugas utama Pemda ialah membuat mereka jor-joran datang berinvestasi. Apalagi potensi Natuna belum sepenuhnya dan seluruhnya tergarap, termasuk sektor perkebunan dan perikanan.
Penjajakan Salim Group, konglomerat usaha di Tanah Air, ke usaha hilirisasi kelapa menjadi bukti langkah Bupati Natuna telah gayung bersambut di kalangan investor besar. Tanpa investasi, kondisi ekonomi Natuna rentan kontraksi. Sebab PAD kecil, dengan APBD sepenuhnya mengandalkan duit APBN.
“Doakan saja. Natuna harus punya harapan jauh lebih besar, agar kita bisa melaksanakannya dengan bagus. Dengan investasi di daerah, menguatkan pertumbuhan ekonomi, (kesejahteraan) masyarakat lebih terjamin,” kata Bupati Cen di Natuna, Kamis (20/3/2025).
(*)