Seperti Gundala Putra Petir, dalam komik karya Hasmi, PLN Batam menjadi harapan warga di jantung ekonomi Kepri melawan kegelapan. Sebab, sesingkat apapun blackout mengusik reputasi, dan bagi Batam berisiko kerugian investasi
Jumat (19/7/2024) malam terjadi hiruk pikuk di kantor PLN Batam. Sebab satu unit mesin pembangkit PLTGU Tanjung Uncang mengalami gangguan. Ujungnya terjadi pemadaman di sejumlah titik di Batam. Tak ubahnya ‘Kunci Petaka’ (1970)
Sejumlah teknisi dikerahkan ke lokasi. Hitungan jam, aliran listrik kembali pulih. Gangguan listrik terjadi pukul 21.18 WIB, pukul 22.15 WIB teratasi. Praktis, gangguan pemadaman bervariasi antar satu lokasi dengan lokasi lainnya.
Paling lama sejam, selebihnya hitungan 15-30 menit. Pemulihan cepat tadi berkat koordinasi terstruktur di PLN Batam menghadapi ‘kegelapan’ bernama blackout, mulai sisi pembangkitan, transmisi, distribusi hingga ke seluruh pelanggan.
“PLTGU Tanjung Uncang salah satu pembangkit terbesar yang menyuplai listrik di Batam, ” kata Zulhamdi, Sekretaris PLN Batam memberikan penjelasan ke publik. PLN Batam agaknya belajar dari kejadian 2019, saat blackout melanda Jawa-Bali.
Bagi Gundala kejadian berujung Presiden Jokowi meminta penjelasan Direksi PLN Persero hampir menyerupai episode ‘The Trouble’ (1969). Kiwari, PLN Batam selama 24 tahun perjalanan mengawal investasi di Kepri lewat Batam telah teruji. Pertumbuhan ekonomi Batam, aktivitas ekonomi mereka menyumbang 65 persen PDRB Kepri.
Lewat sektor manufaktur, dan belakangan KEK. PLN Batam mengawal betul kondisi itu, dengan terus memperluas infrastruktur, khususnya mesin pembangkit. Tujuannya satu, tak terdengar keluhan dari pelanggan. Karenanya, PLN Batam menggandeng kepolisian dan kejaksaan mengamankan investasi infrastruktur kelistrikan, khususnya di Batam.
Listrik Rendah Karbon
Hingga akhirnya datang ‘Surat Dari Akherat’ (1982). Perubahan iklim global mengabarkan ancaman nyata bagi kelangsungan kehidupan. Listrik ke depan harus rendah karbon, dan PLN sepenuhnya mendukung pemerintah menuju zero emission di tahun 2060.
Seperti ‘Lembah Tanah Kudus’ (1979), pemerintah jor-joran menjadikan Batam pusat energi hijau di Tanah Air, setelah Singapura membuka pintu impor listrik rendah karbon dari Batam. PLN Batam menangkap peluang tadi.
Bahkan PLN Batam menjadi andalan PLN Persero mengeksekusi skenario tadi. Terbaru, PLN Batam bukan hanya menyediakan listrik rendah karbon lewat skema PLTS, seperti ground mounted di Tanjung Uma, tapi juga PLTS terapung di Dam Sagulung. Selebihnya dengan menghadirkan grid berupa PLTS Rooftop di sejumlah pabrikan PMA kenamaan di Batam.
Tapi, juga menghadirkan REC alias sertifikasi energi baru terbarukan. PLN Batam menjadi tangan kanan PLN Persero menggarap pasar di Sumatera, khususnya Batam. Pendeknya, PLN Batam menjadi ‘senapati’ lazimnya Gundala dalam episode ‘Gundala Sang Senapati’ (1979).
Bukan hanya penyedia kelistrikan di Batam, dan interkoneksi Batam-Bintan, PLN Batam juga telah menjadi pemain krusial di industri energi baru terbarukan lewat skema Renewable Energy Certificate.
PT PLN (Persero) lewat PLN Batam menggarap skema REC di Sumatera, khususnya Batam. Khusus penyediaan energi bersih, alias green energy, PLN Batam telah mengoperasikan sejumlah pembangkit berbasis energi baru terbarukan, seperti PLTS di Batam.
Skenarionya dengan PLTS Rooftop, PLTS Ground Mounted dan PLTS Terapung. Istilahnya Floating Mounted. Nah, skema terakhir nantinya Floating PV di Dam Tembesi, kini telah terbit konsesinya dari BP Batam ke mitra penggarapnya selama 25 tahun ke depan.
Skema PLTS Ground Mounted berlokasi di Tanjung Uma. Skema PLTS Rooftop tercatat di sejumlah mitra strategis sekaligus pelanggan energi bersih PLN Batam, seperti PT McDermott Indonesia dan PT Eco Green Batam. Khusus PLTS Tanjung Uma tercatat PT Sat Nusa Persada menjadi pelanggan, dengan kapasitas daya 359 kWp.
Nama lain ialah PT McDermott Indonesia dan PT Eco Green. “Keduanya (pemakaian) parsial,” kata Furqon, Humas PLN Batam, belum lama ini, merujuk tak sepenuhnya pasokan dari PLTS Tanjung Uma. Sebab, lewat PLN Batam, mereka juga mengembangkan PLTS Rooftop di kawasan usaha mereka. Skema kelistrikan bersihnya lewat pasokan PLN, alias On Grid alias dalam jaringan transmisi PLN.
Akhir tahun 2023, PLN Batam dan PLN (Persero) meneken nota kerjasama Green Energy as a Service: Renewable Energy Certificate Partnership. PLN (Persero) lewat PLN Batam menggarap sertifikasi energi bersih di Sumatera. Edi Srimulyanti, Direktur Retail Dan Niaga PT PLN (Persero) menjadi saksi penyerahan amanah tadi.
Hitungan hari, kemitraan tadi telah sukses mendatangkan pelanggan. PT McDermott Indonesia menjadi pelanggan pertama green energy di Batam lewat skema PLTS Rooftop. Dengan REC, PLN Batam menjadi satu-satu penyedia “tiket” bicara di panggung bisnis ramah lingkungan internasional.
Edi menyebut penerapan REC di PLN Batam menjadi pilot project kerjasama penyediaan green energy berbasis partnership sebagaimana atribut green energy. REC merupakan bentuk layanan PLN kepada pelanggan memerlukan sumber energi hijau. Sehingga memudahkan pelanggan mendapatkan pengakuan internasional penggguna energi baru terbarukan (EBT).
Kerjasama tadi langkah nyata mendukung transisi energi bersih di Tanah Air. “Semoga PLN Batam dapat menjalankan layanan REC dengan baik,” pesan dia. Dirut PLN Batam, Irwansyah berterima kasih atas dukungan penuh PLN Persero. “PLN Batam berkomitmen mendukung transformasi PLN dan transisi energi,” tegas dia.
Bekal tadi lanjutnya, juga bentuk komitmen mencapai bauran energi baru terbarukan 23 persen di tahun 2025, dan net zero emmission di tahun 2060. Bentuknya PLN Batam ke depan mengembangkan produk layanan energi rendah karbon, termasuk lewat serttikat EBT.
Sertifikasi tadi juga menjadi tonggak terobosan PLN Batam menjawab kebutuhan industri di Batam lewat produk berbasis green energy sehingga naik kelas di pasar internasional. Tak butuh lama, sejumlah perusahaan modal asing Bukan hanya penyedia kelistrikan di Batam, dan interkoneksi Batam-Bintan, PLN Batam juga telah menjadi pemain krusial di industri energi baru terbarukan lewat skema Renewable Energy Certificate.
PLN (Batam) Tumpuan APBN
PLN (Persero), termasuk PLN Batam, kian berkibar. Tak hanya menyumbangkan laba jumbo di tahun 2023, bersama Pertamina juga masuk 10 besar Fortune Southeast Asia 500 versi Fortune Magazine. Pendeknya, kini PLN termasuk PLN Batam bukan hanya BUMN andalan tapi juga berpengaruh di Asia Tenggara. Terbaru, Menteri BUMN Erick Thohir menyanjung 15 BUMN penyumbang labar terbesar ke kas negara sepanjang 2023.
“15 BUMN mampu memberikan laba besar untuk negara,” tulis Erick di Instagram. Data Kementerian BUMN, mereka berkontribusi ke kas negara sebesar Rp 60,4 triliun. PLN termasuk PLN Batam menyumbang Rp 22 triliun. Fortune Indonesia mengonfirmasi kesuksesan PLN lewat Fortune Indonesia 100. Tercatat, total pendapatan seluruh perusahaan dalam daftar tadi sebesar Rp 5.606,67 triliun.
Kabar baiknya, 50 persen di antaranya berasal dari akumulasi pendapatan 19 BUMN di Tanah Air, termasuk PLN (Persero). Tak main-main, sepanjang tahun 2023, pendapatan PLN (Persero) menembus Rp 487,384 triliun. Prestasi tadi, PLN termasuk PLN Batam tak ubahnya kisah Gundala episode ‘1.000 Pendekar’ (1974).
PLN Batam menjadi andalan PLN (Persero) menggarap sektor energi baru terbarukan. Kepri, khususnya Batam, bakal menjadi jantung energi hijau lewat PLTS. Di akhir, Gundala agaknya tak gundah lagi melawan kegelapan. Sebab ada PLN Batam. (agoes soemarwah)